Dark/Light Mode

Tingkatkan Daya Saing Pendidikan, Rektor dan Pengajar Asing Jadi Pilihan Rasional

Minggu, 4 Agustus 2019 22:00 WIB
Ketua Komisi I DPD Benny Rhamdani. (Foto: Istimewa).
Ketua Komisi I DPD Benny Rhamdani. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam pidato Visi Indonesia, Jokowi menegaskan bahwa dunia sedang berubah, tantangan ke depan akan semakin berat. Oleh karena itu peningkatan SDM menjadi tumpuan dan prioritas Nawacita II, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 5 tahun ke depan.

Seiring dengan hal tersebut, Ketua Komisi I DPD Benny Rhamdani mengatakan bahwa kunci utama yang harus dilakukan pemerintah adalah melakukan pembenahan mendasar terhadap perguruan tinggi di Indonesia.

Menurutnya para lulusan perguruan tinggi inilah yang akan menjadi harapan untuk membawa Indonesia maju dan mampu bersaing, baik dalam konteks kawasan maupun lingkungan global.

Baca juga : Sekjen DPD Lepas 6 Pejabat dan Pegawainya Pergi Haji

Gagasan untuk mendatangkan pimpinan perguruan tinggi dan pengajar asing oleh Menristek akhir-akhir ini mendapat respon beragam, pro dan kontra dari publik.

"Saya pribadi sependapat dengan gagasan progresif ini, dan Presiden Jokowi yang visioner dapat dipastikan juga mengamini ide ini untuk mengakselerasi competitiveness perguruan tinggi di Indonesia untuk dapat bersaing di kancah global, " ungkapnya.

Rekrutmen rektor asing dan tenaga pengajar asing sebenarnya jamak dilakukan di negara-negara Eropa, bahkan di negara jiran kita, Singapura. Nanyang Technological University (NTU) Singapura, misalnya yang baru didirikan pada 1981, namun saat ini sudah masuk 50 besar dunia.

Baca juga : DPD Dukung Gugatan Pemprov DKI pada Pengelola Trans Jakarta

Menurut Benny Singapura dengan kemajuan fasilitas medis di rumah-rumah sakit yang handal dengan dukungan para tenaga medis berstandar internasional, patut menjadi contoh bagaimana Singapura mengembangkan pendidikan kedokterannya, salah satunya dengan mengijinkan rektor dan dosen asing memimpin dan mengajar perguruan tinggi di Singapura.

Pengalaman Dubai dengan lompatan kemajuan seperti sekarang ini juga tidak lepas dari intervensi dunia pendidikan tinggi.

"Pada tahun 60-an untuk perjalanan antar kota di sekitar Dubai masih jalan kaki, padahal Indonesia sudah mengenal moda transportasi mobil, bahkan Mercy salah satu merek terkenal sudah ada di Indonesia" ungkapnya.

Baca juga : DPD Apresiasi Prestasi Banyuwangi

"Namun bisa dilihat kemajuan Dubai sekarang ini, perguruan tingginya juga menjadi percontohan, dan semuanya itu, salah satunya karena perguruan tinggi yang memiliki kualitas tinggi dan produktif" tambah Benny.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.