Dark/Light Mode

Badai PHK Harus Dimitigasi

Jumat, 24 Februari 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher. (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat lebih dari 25 ribu pekerja di Indonesia jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang 2022. Senayan mengingatkan badai PHK akan terus berlanjut pada 2023.

Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher meng­ingatkan adanya potensi badai PHK pada 2023. Indikasinya sudah terlihat dengan banyaknya perusahaan lokal maupun asing yang mengurangi jumlah karyawannya.

“Jika tak diantisipasi akan menjadi ancaman serius. Harus ada langkah mitigasi konkret dari Pemerintah mengantisipasi ancaman PHK,” ujar politikus PKS ini dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Adinda Thomas, Dilamar Di Singapura

Netty menduga, menurunnya permintaan pasar luar negeri atau ekspor barang dari Indonesia ke pasar Amerika dan Eropa sebagai salah satu penyebab perusahaan melakukan PHK.

Berdasarkan info asosiasi perusahaan tekstil dan sepatu, permintaan ekspor tekstil turun 30 persen dan industri sepatu atau alas kaki turun 50 persen.

Oleh sebab itu, Netty mendorong Pemerintah mencari alter­natif tujuan ekspor dan mening­katkan pasar dalam negeri.

Baca juga : Perintah Jokowi, PSSI Harus Direformasi Total

“Optimalkan APBN dan APBD untuk menstimulasi pembelian produk dalam negeri agar terjadi kenaikan permintaan,” saran dia.

Netty menekankan, anggaran negara harus dikelola dengan baik sebagai instrumen yang membuat ekonomi dapat bergerak dan tumbuh sehingga badai PHK dapat diminimalkan.

Selain itu, Kemnaker kudu mengawal setiap proses PHK yang terjadi di perusahaan. Pastikan para pekerja mendapatkan haknya ses­uai peraturan. Dampingi mereka mendapatkan hak-haknya terma­suk pencairan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Jaminan Hari Tua (JHT).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.