Dark/Light Mode

Bersama Pimpinan MPR

DDII Lepas 130 Guru Ngaji Ke Daerah Tertinggal

Selasa, 8 Agustus 2023 16:27 WIB
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia DDII melepas keberangkatan guru mengaji ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T bersama Pimpinan MPR, Gedung MPR, Jakarta, Selasa (8/8). Foto: Istimewa
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia DDII melepas keberangkatan guru mengaji ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T bersama Pimpinan MPR, Gedung MPR, Jakarta, Selasa (8/8). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) kembali menjalankan program keberangkatan guru mengaji ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T.

Di program kali ini, DDII mengirimkan 130 guru mengaji bekerja sama dengan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

"Alhamdulillah, hingga kini sudah 5.828 guru mengaji yang kami kirimkan ke berbagai daerah," ujar Ketua Umum DDII, Dr. H. Adian Husaini, di Gedung MPR Jakarta, Selasa (8/8).

dian merincikan, 130 guru mengaji yang kini dikirimkan adalah sarjana alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, kampus milik DDII.

Baca juga : Prabowo Mesra Dengan PSI, Guntur Romli Keluar Dari Partai

Diceritakannya, ribuan guru mengaji atau dai ke daerah 3T sudah dilakukan sejak DDII berdiri di Tahun 1967. Menurutnya, urgensi pengiriman para guru mengaji ini untuk mengajarkan agama kepada masyarakat muslim di daerah 3T, sekaligus mendukung dan berkontribusi terhadap pencapaian sustainable development goals (SDGs) Indonesia.

Utamanya, dalam menghadirkan pendidikan yang bermutu, menghapuskan kemiskinan, mengakhiri kelaparan, menghadirkan akses air bersih dan sanitasi yang layak, hingga penanganan terhadap perubahan iklim.

"Di wilayah Tubeket-Mentawai misalnya, kami punya desa binaan yang selama 15 tahun tak pernah mengenal pertanian padi. Alhamdulillah melalui perantara guru ngaji yang bertugas di sana akhirnya mereka bisa menanam padi bahkan sampai panen raya," imbuh Adian.

Contoh lainnya, di Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana, guru mengaji DDII didukung LAZNAS Dewan Dakwah memberikan masyarakat setempat pelatihan, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan panen madu dan pengolahannya. Hasilnya tiap bulan mereka dapat memanen 30-35 liter madu.

Baca juga : Bamsoet Beri Uang Pembinaan Rp 100 Juta Ke Fadilah, Juara I FIM JuniorGP di Spanyol

"Alhamdulillah, bersama Kementerian Agama belum lama ini kami juga meresmikan Kampung Zakat di Morowali Utara. 1000 pohon produktif dan 1000 ton beras disalurkan untuk masyarakat setempat," ungkapnya.

Terbaru, di Kabupaten Bengkalis, para guru ngaji DDII menanam 3.000 pohon mangrove bekerja sama dengan Pemkab Bengkalis, para mitra dan WALHI.

"Ini sedikit di antara banyak bukti bahwa DDII tak pernah main-main dalam mengokohkan dan membangun NKRI," ujarnya.

Apalagi, lanjut Adian, dalam Rakornas tahun 2022, DDII sudah meluncurkan Fatwa Kebangsaan. Munculnya Fatwa Kebangsaan DDII ini dalam rangka untuk menegakkan NKRI.

Baca juga : Mardiono Bersama Rombongan PPP Kunjungan Ke IKN: Masa Depan Bangsa

"Karena, wawasan kebangsaan bagi DDII sudah pernah dicontohkan dan diteladankan tokoh-tokoh DDII yang juga para pejuang kemerdekaan seperti M. Natsir, Syafruddin Prawira Negara, Mohammad Roem, dan lainya," ujarnya.

Adian mengapresiasi pimpinan MPR-RI yang berkenan ikut melepas keberangkatan para guru ngaji ini. "Ini menjadi dukungan moral yang penting serta penambah semangat bagi para guru ngaji, insya Allah," ujarnya.

"Karena selama ini, alhamdulillah program pendidikan gratis di STID Mohammad Natsir terus berlanjut berkat dukungan para mitra dan berbagai lembaga.

"Semoga makin banyak kolaborasi yang akhirnya akan menghasilkan para guru ngaji penjaga NKRI," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.