Dark/Light Mode

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel

Museum Kita Perlu Sentuhan Teknologi, Supaya Interaktif Dan Diminati Anak Muda

Kamis, 12 Oktober 2023 13:52 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dalam Pameran Bersama Hari Museum Indonesia 2023 di Gedung Nusantara I, Komplek DPR RI, Kamis (12/10/2023). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dalam Pameran Bersama Hari Museum Indonesia 2023 di Gedung Nusantara I, Komplek DPR RI, Kamis (12/10/2023). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator, Industri, dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel menegaskan, Indonesia harus memiliki banyak museum seperti di negara-negara maju. Bahkan, bisa seperti Washington DC yang menjadi kota dengan aneka museum.

"Museum itu kan isinya benda mati. Jadi perlu sentuhan teknologi, agar interaktif dalam memberikan wawasan dan pesan nilai-nilai budaya, sehingga mudah dicerna. Dengan begitu, museum bisa membikin bangga generasi muda terhadap bangsa dan negaranya,” kata Gobel, dalam pembukaan Pameran Bersama Hari Museum Indonesia 2023 di Gedung Nusantara I, Komplek DPR RI, Kamis (12/10/2023).

Berbagai museum di Tanah Air turut memeriahkan pameran tersebut. Sebut saja Museum Bandar Cimanuk, yang menampilkan pentingnya muara Cimanuk di Indramayu dalam sejarah pelayaran dan pembuatan kertas daluang; Museum Hakka Indonesia yang menampilkan sejarah China di Indonesia; Museum Bank Indonesia yang menampilkan berbagai mata uang Indonesia dan replika emas seberat 13,5 kg yang menjadi simpanan Bank Indonesia; Museum Colliq Pujie yang menampilkan sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dan kisah I La Galigo; Museum Dr AK Gani seorang pejuang asal Sumatera Selatan; Museum Duver dan Covid-19 yang menampilkan beragam nyamuk dan kelelawar sebagai penyebar penyakit; Museum Bayt Alquran; Museum Sundaland; Museum Perangko; dan sebagainya.

Setelah membuka acara itu, Gobel berkeliling melihat satu per satu stand museum.

Baca juga : Generasi Muda Malas Baca

Gobel menceritakan, saat pergi ke Washington DC, Amerika Serikat, ia takjub dengan beragam museum di kota itu. Selain bangunannya yang megah dan nyaman, museum-museum itu juga interaktif dan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Hal yang sama, juga dijumpai Gobel saat ke Turki, yang juga memiliki banyak museum.

Karena itu, Gobel berharap, Indonesia bisa memiliki kepedulian yang lebih serius dalam mengelola museum.

Menurutnya, museum juga mempunyai nilai ekonomi. Jika dikelola dengan baik, bisa mengundang wisatawan dan menghidupkan UMKM. Terlebih, Indonesia kaya dengan warisan sejarah dan kekayaan alam, yang bisa menjadi objek museum.

Baca juga : Pertamina Kembangkan Teknologi Penangkapan Dan Penyimpanan Karbon

"Yang kita butuhkan adalah ide dan kreativitas,” kata Gobel.

Di luar itu, museum bisa membangkitkan, merawat, dan menggelorakan semangat nasionalisme.

Museum bisa mewariskan nilai-nilai. Museum juga bisa mengisahkan sejarah, serta membangkitkan gagasan dan pemahaman.

"Sebagai bangsa besar dan majemuk, kita bisa menggunakan beragam media untuk membangun persatuan dan kesatuan. Karena persatuan dan kesatuan adalah modal dasar bangsa Indonesia, yang harus kita jaga dan hidupkan terus,” papar Gobel.

Baca juga : Bamsoet Tertarik Pelajari Kesuksesan China Terapkan Haluan Negara 100 Tahun

Dia setuju dengan para pegiat permuseuman, agar Indonesia segera memiliki undang-undang tentang museum.

Selain itu, katanya, Indonesia juga perlu badan permuseuman yang khusus mengelola dan menjadi payung seluruh museum.

Tak kalah penting, perlu ada sertifikasi permuseuman.

“Dengan demikian, kita bisa lebih kuat dan lebih fokus dalam membangun permuseuman di Indonesia. Sudah saatnya kita melakukan penataan regulasi, kelembagaan, dan juga tata laksananya,” kata Gobel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.