Dark/Light Mode

Aparat Kudu Perketat Pengawasan

Narkoba Masuk Lewat Drone?

Minggu, 14 Januari 2024 07:20 WIB
Anggota Komisi III DPR Supriansa. (Foto: Dok. Istimewa)
Anggota Komisi III DPR Supriansa. (Foto: Dok. Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi III DPR menemukan adanya modus operandi baru yang digunakan para bandar narkotika untuk memasukkan barang haramnya dari luar negeri ke Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan teknologi drone.

Drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan pe­sawat tanpa awak yang dikendalikan oleh komputer atau remote control. Alat ini memiliki kamera yang dapat digunakan untuk mengambil gambar jarak jauh. Selain itu, drone juga dapat berfungsi untuk membawa muatan seperti senjata, dan sebagainya.

Anggota Komisi III DPR Supriansa mengatakan, saat ini jaringan atau bandar narkotika tidak lagi memasukkan ba­rangnya lewat bandara maupun pelabuhan-pelabuhan ternama. Tetapi masuk melalui daerah-daerah perbatasan dan pesisir Indonesia melalui jalur laut. Untuk menghindari pengawasan, barang haram tersebut diangkut menggunakan drone.

Baca juga : Jokowi Minta Percepat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

“Di wilayah-wilayah per­batasan kita seperti Malaysia, jalan-jalan kucing yang ada di Kalimantan Utara itu, aparat kepolisian perlu mengantisipasi modus penyelundupan narkoba dengan drone,” kata Supriansa saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, para bandar nar­koba menggunakan drone agar tidak terlacak dan tertangkap oleh aparat. Apalagi, saat ini, su­dah banyak ditemukan teknologi drone yang memiliki kemam­puan daya jelajah tinggi hingga puluhan kilometer.

Dia juga menemukan adanya modus menyeberangkan narkoba dengan drone, meng­gunakan kapal-kapal nelayan. Modus ini digunakan para bandar memasukkan barang­nya untuk di daerah-daerah laut yang berbatasan dengan Singapura.

Baca juga : Tim PH Dadan Tri Yudianto Luruskan Penyitaan Kendaraan Mewah Oleh KPK

“Ini juga perlu diantisipasi khususnya di wilayah Batam ini. Secara sepintas, dia kelihatan­nya nelayan, tapi sebenarnya bagian dari jaringan bandar narkoba,” ungkap politisi Fraksi Golkar ini.

Kapal nelayan pemasok nar­koba ini, lanjutnya, memiliki kode dan lampu khusus. Kode lampu ini pula yang jadi petun­juk untuk drone menurunkan muatannya. “Jadi dia sebenarnya bukan mencari ikan, tapi menunggu kiriman lewat drone dari atas,” ungkapnya lagi.

Supriasa mengatakan, ka­pal nelayan menjadi sarana mengangkut narkoba lantaran memang biasanya, pelabuhan-pelabuhan khusus untuk nelayan ini tidak ada pemeriksaan. Tidak seperti pelabuhan-pelabuhan besar yang setiap barang masuk dan keluar mesti diperiksa oleh petugas.

Baca juga : Ini Alasan Prabowo Subianto Terima Penghargaan Sahabat Santri Indonesia

“Karena memang dia (pelabu­han) nelayan untuk drop hasil tangkapan ikan nelayan. Nah ini jadi bahan perbincangan kita, dugaan model memasukkan narkotika ke Indonesia dari segi pemasoknya,” tambahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.