Dark/Light Mode

Masyarakat Tak Tahu Kinerja Dewan

DPR Dikira Cuma Rebutan Kursi

Minggu, 28 Januari 2024 07:20 WIB
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan mengakui banyak masyarakat tidak mengetahui kinerja yang telah ditorehkan para anggota dewan. Sehingga banyak masyarakat beropini, jika kerja dewan hanya memperebutkan kursi lima tahun sekali.

Farhan mengatakan, saat ini ada diksi bernada sinis dari khalayak masyarakat kepada dewan, bahwa menjadi anggota DPR sangat nikmat. Saking enaknya, 570 anggota dewan yang duduk di DPR rela berta­rung habis-habisan demi mem­pertahankan kursi dewan yang saat ini didudukinya.

Baca juga : Masyarakat Yogyakarta Padati Jalan, Antusias Sambut Prabowo-Gibran

Ini pula yang menurutnya, membuat banyak anggota DPR jelang masa pencoblosan 14 Februari nanti khawatir, opini masyarakat terhadap DPR men­jadi sangat buruk. Hal ini lantaran masyarakat menganggap kerja para anggota dewan hanya mem­perebutkan kursi habis-habisan.

“Saking seringnya disindir seperti itu, akhirnya saya setiap kali datang ke tempat acara, di­kasih kursi (oleh panitia), ‘Pak silakan duduk,’, saya bilang, ‘nggak usah, saya sudah punya kursi di Senayan, hehe,” kela­kar Farhan dalam sebuah acara diskusi di Gedung Parlemen, Jakarta, belum lama ini.

Baca juga : Masyarakat Dayak Dukung Prabowo-Gibran karena Lanjutkan Program Jokowi

Untuk itu, dia mengajak para koleganya di DPR maupun para karyawan di Kesetjenan DPR untuk menilik kembali perjalanan parlemen selama 4 tahun ini merupakan bagian dari keterbukaan DPR. Bahwa DPR merupakan lembaga politik yang tidak lepas dari fungsi yang sangat penting yaitu legislasi.

“Saya agak sulit menjawab ketika ada pertanyaan (dari media), ‘Pak, kenapa pemba­hasan revisi Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) itu segitu tertutupnya?’. Bingung juga saya menjelaskan­nya. Karena rasanya sih setiap kali sidang selalu terbuka,” ungkapnya.

Baca juga : Lestari: Ratakan Kemakmuran, Bangun Kemandirian Dan Keberlanjutan Energi

Bahkan sidang-sidang DPR tersebut, ungkap politisi Fraksi Nasdem ini, dapat diakses lang­sung di TV Parlemen. Walau dia tidak memungkiri, TV dan Media Sosial DPR ini kerap kali mendapat kritikan tajam, tidak hanya dari anggota dewan, tapi juga dari Pimpinan DPR lantaran dianggap tidak menarik. “Tetapi saya berkeyakinan, sesuatu yang benar tidak harus menarik. Yang penting benar,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.