Dark/Light Mode

Timur Tengah Memanas

Amankan Pasokan Minyak

Senin, 22 April 2024 07:15 WIB
Anggota Komisi VI DPR Amin Ak
Anggota Komisi VI DPR Amin Ak

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan terus mencermati aksi saling serang antara militer Iran-Israel yang membuat konflik di Timur Tengah makin panas. Dikhawatirkan, konflik ini berpotensi mengganggu harga dan pasokan minyak di dunia.

ANGGOTA Komisi VI DPR Amin Ak mengingatkan ­peme­rintah untuk menjaga ­pasokan minyak domestik meng­antisipasi dampak ekonomi konflik Iran vs Israel. Walau Indonesia selama ini tidak mengimpor minyak dari Iran, namun tetap saja dapat berimbas kepada pasokan ­minyak global. Iran merupakan salah satu ­produsen minyak terbesar di dunia.

“Pemerintah harus memastikan pasokan minyak bumi untuk kebutuhan dalam negeri terjaga dengan baik,” tegas politisi Fraksi PKS ini, kemarin.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ­(ESDM) menyebutkan, kebutuhan ­minyak dalam negeri adalah 1,4 juta barel per hari, sementara produksi minyak domestik hanya sekitar 612 ribu barel per hari. Ini berarti Indonesia ­memerlukan impor sekitar 788 ribu barel per hari. Adapun data di tahun 2023, rata-rata impor hasil minyak adalah sekitar 2,16 juta ton per bulan, dan impor minyak mentah rata-rata 1,48 juta ton.

Untuk menghadapi situasi ini, Amin menyarankan Pemerintah untuk membangun rantai pasok yang lebih resilien, termasuk memastikan pasokan pangan dan energi tetap berjalan lancar. Investasi dalam sumber energi alternatif, rute baru, dan infrastruktur logistik dapat memperkuat rantai pasok global. Untuk itu, sangat penting bagi Pemerintah mewaspadai potensi lonjakan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga energi yang diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.

Baca juga : Minat Masyarakat Pake Kendaraan Listrik Naik

“Rantai pasok global yang terganggu oleh perang dapat menyebabkan produsen mencari bahan baku dari tempat lain. Yang pada gilirannya meningkatkan biaya produksi dan membebankan biaya tersebut kepada konsumen,” ingatnya.

Amin juga memperingatkan dampak melemahnya kurs rupiah tehadap dolar Amerika Serikat (AS). Jika ini tidak ditangani dengan tepat, akan dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat tingginya utang luar negeri, termasuk utang pemerintah, BUMN, dan swasta.

Apalagi dia mencermati pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bersama dengan potensi kenaikan harga minyak dunia akibat eskalasi konflik Iran vs Israel, dapat menguras devisa Indonesia.

“Melindungi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS perlu dilakukan agar cadangan devisa tidak tergerus,” wantinya.

Diingatkan dia, jika nilai tukar rupiah melemah dan harga ­minyak naik, maka anggaran subsidi atau kompensasi bisa meningkat. Setiap kenaikan harga minyak dunia dapat memberatkan APBN, karena subsidi energi sudah pasti akan membengkak. Dia pun berharap, hal ini tidak berimbas sampai kepada pengurangan subsidi bagi masyarakat.

Baca juga : Tenang, Pemerintah Jamin BBM Tak Naik

“Pengurangan atau pengha­pusan subsidi energi dapat membebani masyarakat, dengan potensi efek berantai yang meningkatkan harga kebutuhan pokok,” katanya.

Agar persoalan ini tidak ber­imbas ke dalam negeri, ia menye­rukan Pemerintah ­untuk mendorong de-eskalasi dan pengendalian diri di ­antara ­negara-negara yang terlibat da­lam konflik di Timur Tengah.

“Komunikasi intensif dengan pemimpin dunia, termasuk Iran, Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan negara-negara Eropa, diperlukan untuk menegaskan pentingnya menahan diri dan mengurangi eskalasi konflik,” tambahnya.

Sementara itu, anggota ­Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mendesak Iran dan Israel tidak melanjutkan perang militernya. Dia mendorong, keduanya lebih mengedepankan diplomasi perdamaian.

“Akan tetapi bila tidak terelakkan, tentu Indonesia harus bersiap, utamanya kesiapan rantai pasokan minyak dari Azerbaijan dan (Arab) Saudi menghadapi kemungkinan konflik di Selat Hormuz,” ujarnya.

Baca juga : Warga Betawi Asli Terusir, Pendatang Malah Diterima

Menurut dia, hedging atau melindungi atau melakukan ­penguatan terhadap nilai tukar rupiah kepada dolar AS juga harus mulai dilakukan agar ca­dangan devisa tidak ter­gerus ­untuk utang luar ­negeri.

­“Insyaallah dampaknya ke ­Indonesia sebagai negara ­muslim terbesar jika terjadi krisis minim,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.