Dark/Light Mode

Gagalkan Palestina Gabung PBB, Amerika Dirujak Dunia

Minggu, 21 April 2024 08:10 WIB
Wakil Perwakilan Tetap AS untuk PBB Robert Wood (kiri) saat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada sidang di New York, Kamis (18/4/2024). (Foto: Istimewa)
Wakil Perwakilan Tetap AS untuk PBB Robert Wood (kiri) saat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada sidang di New York, Kamis (18/4/2024). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harapan Palestina jadi anggota penuh PBB kandas lagi. Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang memiliki hak veto menolak Palestina gabung PBB. Karena tindakannya tersebut, kini Amerika dirujak dunia.

Di tengah gempuran dari Israel, Palestina pada awal April lalu kembali mengajukan permohonan keanggotaan penuh di PBB. Upaya ini pernah dilakukan Palestina pada tahun 2011, tapi gagal setelah AS yang memegang hak veto menyatakan penolakannya terhadap usulan tersebut.

Kamis (18/4/2024) waktu AS, Dewan Keamanan (DK) PBB melakukan voting pada mengenai permohonan Palestina untuk menjadi negara anggota penuh PBB. Keputusan dari DK ini merupakan syarat permohonan Palestina bisa dibawa pada Majelis Umum PBB. Nantinya, Majelis Umum PBB bisa menerima anggota baru bila mendapatkan dua pertiga suara mayoritas.

Baca juga : Dari Jawa Hingga Papua, Rakyat Curhat Ke Gibran

Palestina yang berstatus pengamat di PBB sejak 2012 sebenarnya telah melakukan lobi selama bertahun-tahun untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Sayangnya dalam sidang DK PBB kemarin, AS kembali mengeluarkan veto atas upaya Palestina itu. Veto dari AS ini membuat harapan Palestina gabung PBB kandas lagi.

Adapun dalam votting terkait keanggotaan penuh Palestina, 12 negara memberikan suara mendukung rancangan resolusi yang dibuat oleh Aljazair. Sementara itu, Inggris dan Swiss abstain.

Meskipun mendapat suara mayoritas di DK PBB, upaya Palestina kandas karena veto dari AS. Sebab, syarat diterima DK PBB adalah mendapat sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari lima anggota tetap, yakni AS, Inggris, Prancis, Rusia dan Cina.

Baca juga : Travel Ilegal BakalDitindak Pemerintah

Tindakan AS ini bukan hanya melukai warga Palestina, tetapi menyulut kemarahan dunia, termasuk Indonesia. Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Lalu Muhammad Iqbal, veto yang dilakukan Amerika mengkhianati aspirasi bersama untuk perdamaian jangka panjang di Timur Tengah.

Rusia negara yang selama ini juga dikenal berseberangan dengan AS ikut menyampaikan kekesalannya. “Mengapa DK PBB gagal mengatasinya? Karena pekerjaan itu diblokir oleh Amerika. Itulah satu-satunya alasan. Rusia mencoba mengerahkan pekerjaan DK PBB, dan dengan cara yang sama. AS akan terlibat dalam kegiatan diplomatik ini,” kata Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova.

Jubir Kemenlu China Lin Jian mengkritik keras tindakan Amerika yang memupus harapan rakyat Palestina selama puluhan tahun. Sejak 2011, Palestina sudah mengajukan permohonan keanggotaan, tapi ditolak Amerika.

Baca juga : Seragam Adat Di Sekolah Tambah Beban Orang Tua

Tiga belas tahun kemudian, Amerika kembali memveto. “Sejarah dan masyarakat dunia tidak akan melupakan tindakan tidak masuk akal ini,” kata Lin Jian melalui keterangan pers dalam situs resmi Kemenlu China, Sabtu (20/4/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.