Dark/Light Mode

Di Depan Pengusaha Jepang, Rachmat Gobel Bicara Ekonomi RI

Kamis, 12 Desember 2019 22:33 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel. (Foto: Instagram)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel mendapat, undangan uberbicara di depan organisasi dunia usaha terbesar, Kaindanren. Dalam kesempatan itu, Rachmat bicara berbagai prospek ekonomi dan peningkatan kerja sama Indonesia-Jepang.

Rachmat mengatakan, Indonesia tengah melakukan restorasi ekonomi untuk mendorong transformasi dari negara berpenghasilan menengah (middle income) menuju negara berpenghasilan tinggi (high income) melalui visi Indonesia Emas 2045. Transformasi ini membuka berbagai peluang usaha dan investasi dalam jumlah besar.

Dalam skenario yang dirancang oleh Bappenas, kata Rachmat, ada tiga tahapan untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045 ini. Tahap Pertama adalah penguatan struktur ekonomi yang direncanakan berlangsung sampai 2025. Kedua, percepatan pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi berlangsung 2026-2035. Dan, ketiga yaitu modernisasi ekonomi berbasis kualitas dan berkelanjutan yang berlangsung 2036-2045.

Baca juga : Muliaman: Ekonomi RI Terkuat Kelima Dunia Di 2045

Menurut dia, semua itu membutuhkan dana investasi besar. Sebagai gambaran, dalam skenario Bappenas pada tahap I atau penguatan struktur ekonomi sampai 2025 dibutuhkan investasi sedikitnya 34,1 persen PDB, kemudian pada tahap dua 2026-2035 dibutuhkan investasi 36,4 persen PDB dan Tahap tiga yaitu pada 2036-2045 dibutuhkan investasi sebesar 38,1 persen PDB.

“Kami berharap, sebagai salah satu mitra utama kerjasama ekonomi selama ini, dunia saha Jepang yang tergabung dalam Keidanren ikut berkontribusi dalam memanfaatkan peluang kerjasama bisnis yang akan semakin terbuka di Indonesia,” kata Rachmat.

Rachmat juga menyampaikan apresiasi kepada dunia usaha Jepang yang selama ini telah menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi ini telah banyak memberi dampak positif dalam menggerakkan dan memajukan perekonomian Indonesia.

Baca juga : Bos BKPM Gagal Meredam Impor

“Sejak Indonesia membuka peluang investasi melalui Undang Undang PMA pada 1968, Jepang adalah negara pertama yang merespon positif dengan mendirikan berbagai perusahaan patungan dengan Indonesia,” ujarnya.

Menurut dia, kerja sama ini menjadi salah satu milestone pembangunan sektor industri manufaktur di Indonesia yang dimulai dengan industri otomotif, elektronika dan tekstil. Kerja sama yang terus berlangsung selama ini telah berkontribusi sangat siginifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Rachmat.

Rachmat dan rombongan juga khusus melakukan kunjungan ke Perfektur Shiga. Dalam kunjungan ini, Rachmat menjajaki peluang kerjasama dengan pemerintahan daerah Shiga dalam melakukan revitalisasi danau yang menjadi prioritas pemerintah ke depan

Baca juga : Jokowi Siap Berlari Pacu Pertumbuhan Ekonomi RI

Wakil Ketua Federasi Organisasi Ekonomi Jepang (Keidanren) bidang Kebijakan dan Aksi, Fumiya Kokubu mengatakan, di tengah situasi ekonomi global yang sulit, pengusaha Jepang tetap komit menanamkan investasinya di Indonesia. Hubungan ekonomi Jepang-Indonesia juga harus semakin erat dan kuat, karena Indonesia adalah mitra ekonomi yang sangat strategis di wilayah Asia Tenggara.

Wakil Ketua Keidanren yang juga Ketua Komite Ekonomi Jepang–Indonesia Ken Kobayashi mengatakan, kemajuan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia harus dibarengi pola pikir yang berubah, khususnya bagi anak-anak muda yang ingin bekerja. "Dunia telah berubah. Indonesia yang melimpah dengan sumber daya alam, harus lebih maju daripada Jepang yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia. Mari kita garap bersama dan maju bersama," kata Kobayashi. [DIT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.