Dark/Light Mode

Hari Kartini, MPR Minta Pemerintah Dukung dan Cetak Perempuan Hebat

Selasa, 21 April 2020 19:32 WIB
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menilai, kesempatan perempuan untuk berkreasi sudah terbuka. Bahkan, sudah banyak perempuan yang menempati posisi di pemerintahan, birokrasi, dan politik.

Namun, Lestari berharap, perempuan di Indonesia tak berpuas diri. Pemerintah juga diminta mendukung dan mencetak perempuan yang mandiri di bidang ekonomi, dan membuka ruang untuk representasi perempuan di bidang eksekutif. 

Baca juga : Antisipasi Dampak Covid-19, MPR Minta DPR Priotitaskan RUU Bank Makanan

"Untuk itu, saya mengapresiasi kepada para perempuan yang memperjuangkan kesetaraan di berbagai bidang, seperti akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin, kesetaraan gender di dunia pekerjaan. Memang saat ini perempuan sudah menempati posisi di pemerintahan, birokrasi, dan politik,” kata Rerie, saapaan Lestari, Selasa (21/4).

Politikus dari Partai Nasdem itu menilai, perjuangan Kartini membawa banyak perubahan untuk perempuan Indonesia. Mengutip Kartini, Lestari mengatakan perempuan mesti memiliki ruang untuk pengembangan diri (self development), percaya diri (self confidence), belajar mandiri (self teaching), berkegiatan sendiri (self activity) dan solidaritas perempuan. 

Baca juga : Hyundai Pastikan Pembangunan Pabrik Tetap Lanjut

“Semangat Kartini masih relevan hingga saat ini untuk perjuangan perempuan. Kartini telah meletakan dasar pemikiran perempuan tersebut atas dasar ketuhanan, kebijaksanaan dan keindahan. Tema lain yang diusung Kartini adalah humanisme dan nasionalisme,” kata Rerie. 

Dalam kesempatan itu, Rerie juga mengakui masih sering terjadi diskriminasi terhadap perempuan di bidang sosial dan budaya yang terus melihat perempuan sebagai obyek. Karena itu dia mengajak pemerintah dan masyarakat berkolaborasi mengeliminir diskriminasi terhadap perempuan di bidang sosial dan budaya.

Baca juga : Pemerintah Diminta Jamin Kebutuhan Sembako Masyarakat

“Masyarakat perlu dibangun kesadaran bahwa perempuan adalah partner hidup, partner kerja bukan obyek yang direduksi pada kebutuhan fisik semata,” ujar Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat.

Selain itu, perempuan masih mengalami tindak dan ragam kekerasan. Dalam tindak kekerasan di lingkup rumah tangga atau kasus pelecehan seksual yang diikuti kekerasan fisik, perempuan seringkali menjadi objek bukan subyek. Karena itu Rerie mendorong pemerintah untuk tegas, tanggap dan responsif terhadap ragam kekerasan terhadap perempuan di Tanah Air. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.