Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan
Anggaran Sudah Besar, Pemerintah Harus Hati-hati Tangani Pandemi Covid
Rabu, 10 Juni 2020 20:15 WIB
Sebelumnya
Kini, Korsel kembali membuka berbagai kegiatan, setelah benar-benar terjadi penurunan kasus secara signifikan. Hanya 20 kasus penambahan dalam sepekan.
Pemerintah juga bisa belajar dari Jepang. Negeri Matahari Terbit itu baru membuka lockdown, setelah hanya ada sebelas penambahan kasus dalam dua pekan. Begitu pula New Zealand, yang membuka lockdown setelah mencatatkan nol kasus dalam dua pekan.
Baca juga : Ketua KPK: Medsos Berpengaruh Besar Dalam Pemberantasan Korupsi
Tak hanya belajar soal pelonggaran pembatasan, Indonesia juga harus belajar dari kemampuan Pemerintah Jepang dan New Zealand, yang mampu melacak kasus secara cepat. Sehingga, tidak menyebar terlalu banyak. Hal ini membuat kepercayaan masyarakat kepada negara sangat tinggi.
Kini, pemerintah harus menjawab pertanyaan besar masyarakat. Mampukah pemerintah menyelesaikan pandemi dengan cepat dan tepat?
Baca juga : Wakil Ketua Fraksi PKS : Stop Hoaks Dan Fitnah Kepada Tenaga Medis
"DPR dan MPR telah membantu penyelesaian Covid-19, melalui fungsi pengawasan dan fungsi legislasi dengan meloloskan Perppu No. 1 Tahun 2020. Sehingga, kita dapat berharap pemerintah bekerja dengan baik. Pertanyaannya, dengan power pengaturan anggaran besar seperti itu, berhasilkah pemerintah menyelesaikan pandemi Covid-19?" papar Syarief.
Deep Knowledge Group menyebutkan, Indonesia berada di urutan 97 diantara 100 negara teraman dari Covid-19 di dunia.
Baca juga : Krisan Asal Kota Solok Tetap Eksis Di Tengah Pandemi
"Sungguh kondisi yang memprihatinkan. Saya berharap, pemerintah dapat membuat kebijakan dengan hati-hati, kritis, dan matang. Agar anggaran yang besar itu, dipergunakan dengan efektif dan efisien. Pemerintah tidak boleh hanya berharap pada masyarakat untuk patuh, namun tidak disertai dengan langkah tegas dan strategis," kata Syarief.
"Pemerintah harus menjadi pemeran utama dalam penyelesaian masalah. Sebab, pemerintah memiliki power dan anggaran. Bukan menunggu masalah selesai dengan sendirinya," pungkasnya. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya