Dark/Light Mode

Usul Bunga KTA UMKM Satu Persen

Fadel: Tanpa Langkah Berani, Ekonomi Kolaps

Jumat, 17 Juli 2020 06:44 WIB
Usul Bunga KTA UMKM Satu Persen Fadel: Tanpa Langkah Berani, Ekonomi Kolaps

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengusulkan pemberian Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan bunga 1 persen sebagai stimulus ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Pemerintah juga perlu menambah injeksi bank-bank BUMN dan Swasta untuk mereali sasikan bantuan stimulus ke pada UMKM itu.

“Injeksi sekitar Rp 40 triliun ke bank-bank BUMN agar segera direalisasikan untuk memacu pergerakan ekonomi di sektor UMKM. Namun Rp 40 triliun kami rasa tidak cukup. Kami usul kan paling tidak Rp 200 triliun,” kata Fadel dalam diskusi Media Expert Meeting dengan tema “Bagaimana Menghadapi New Normal di Bidang Ekonomi, Apa yang Harus Dilakukan?” di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (14/7).

Eks Ketua Komisi Keuangan DPR ini menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi global dan nasional. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 minus 5,2 persen dan pada 2021 diperkirakan 4,2 persen.

Baca juga : Presiden Setuju Nilai Ekonomi Karbon Diatur

Untuk Indonesia, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 ini nol persen dan pada tahun 2021 naik menjadi 4,8 persen.

Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diprediksi antara 0,9-1,9 persen. Dan pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5 6 persen.

“Dengan pertumbuhan sebesar itu ekonomi Indonesia bisa dikatakan stagnan. Pertumbuhan kredit perbankan diprediksi tumbuh satu persen pada tahun 2020,” jelasnya.

Fadel menambahkan, semua sektor ekonomi terkena dampak pandemi Covid-19 termasuk UMKM. Sebanyak 47 persen UMKM terkena dampak Co vid-19.

Baca juga : Bamsoet: Majunya UMKM dan Koperasi Tumpuan Ekonomi Pancasila

“UMKM perlu disokong ke langsungannya dengan stimulan kredit,” ujarnya.

Saat ini ada sekitar 60,6 juta UMKM yang telah terhubung ke lembaga pembiayaan formal dan sekitar 23 juta KUMKM (Koperasi-UMKM) yang berlum terhubung dengan lembaga pembiayaan atau perbankan.

Fadel menyebutkan, hampir semua kegiatan ekonomi dalam keadaan sulit dan tidak likuid. Karena itu perlu keberanian pemerintah untuk mengambil langkah-langkah agar ekonomi menjadi likuid.

“Kami dari Pimpinan MPR meminta kegiatan perbankan dan institusi keuangan mengambil langkah new normal sehingga ekonomi bergulir serta likuid,” ujarnya.

Baca juga : Omnibus Law Bisa Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

Mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu juga menghitung apabila pemerintah tidak berani mengambil langkah spektakuler untuk membuat likuiditas lancar lagi maka ekonomi bisa membeku, bahkan kolaps.

“Saya hitung 90 hari, kalau kita tidak berani mengambillangkah membuat likuiditas ekonomi, maka kita bisa kolaps. Kita menunggu langkah berani Presiden Jokowi untuk membuat ekonomi likuid,” imbuhnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.