Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pengusaha Diberi Kredit Triliunan
DPR: Salah Alokasi Bisa Bikin Perbankan Guncang
Kamis, 6 Agustus 2020 07:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengingatkan potensi kredit macet dari kebijakan pemerintah memberikan jaminan kredit bernilai ratusan triliun bagi pengusaha. Dia mendapati, saat ini banyak pengusaha memiliki kredit macet cukup tinggi dengan nilai bombastis triliunan rupiah sehingga berpotensi mengguncang dunia perbankan.
“Itu sebetulnya di dalam NPL (Non Performing Loan) banyak sekali kredit yang sebenarnya potensi macetnya agak tinggi karena awalnya memang belum macet (saat diberikan pinjaman), kemudian ada juga yang banyak ditahan oleh banknya. Nah OJK (Otoritas Jasa Keuangan) harus mampu awasi yang potensi macetnya tinggi,” kata Darmadi, kemarin.
Dia mengatakan, sebenarnya tidak masalah jika bank-bank milik pemerintah atau Himbara memberikan pinjaman ke pengusaha dengan risiko rendah hingga menengah. Namun, bank Himbara harus hati-hati jika memberikan pinjaman ke pengusaha dengan risiko kredit macet tinggi.
Lebih lanjut, Bendahara umum Megawati Institute ini mengatakan, ada empat faktor penyebab risiko kredit macet tinggi. Pertama karena tekanan eksternal akibat Covid-19 dan bencana alam. “Itu kita setuju direlaksasi karena memang tidak bisa dihindari,” katanya.
Baca juga : DPR Dukung Produksi Vaksin Covid-19 Karya Anak Bangsa
Kedua, akibat mismanagement. Menurutnya, bisa saja saat pemberian pinjaman awalnya masih visibel, namun karena salah managemen menyebabkan perusahaan tersebut masuk ke penerima kredit yang berpotesi bermasalah tinggi. Kredit macet ini murni akibat kesalahan direksi perusahaan, bukan pihak bank.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya