Dark/Light Mode

Komisi VI Minta Digelar Rapat Gabungan

Janji Mentan Atasi Kelangkaan Pupuk Kok Belum Terlaksana

Sabtu, 3 Oktober 2020 08:15 WIB
Ilustrasi pupuk subsidi. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi pupuk subsidi. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Anggota Komisi VI Obon Tabroni juga menilai, persoalan pupuk karena birokrasi distribusi berbelit-belit. Salah satu biang kerok kelangkaan pupuk karena mekanisme e-RDKK. “Kita tahu mekanisme (e-RDKK) ini sangat berbelit dimulai dari kelompok tani, kemudian kabupaten, provinsi, ke pusat sampai ke distribusi. Proses yang begitu panjang ini membuka peluang potensi-potensi permasalahan,” katanya.

Baca juga : Nasir Djamil: Kebakaran Gedung Kejagung Bukan Keinginan Jaksa Agung

Obon menuturkan, di daerah pemilihannya yakni Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta, sampai hari ini para petani mengeluhkan kelangkaan pupuk dan melonjaknya harga pupuk di lapangan. Biasanya pupuk diperoleh dengan harga Rp 160 ribu per kuintal, sekarang naik signifikan menjadi Rp 590 ribuan per kuintal. “Makanya saya ingin tanyakan e-RDKK apakah ada antisipasi terhadap faktor-faktor misalnya kesulitan orang mengisi karena berbasis elektronik atau yang lain-lain sehingga dari data yang masuk, ada spare untuk antisipasi persoalan,” jelasnya.

Baca juga : Puan Bangga Pakai Batik

Sementara, Anggota Komisi VI Herman Khaeron mengingatkan, kelangkaan pupuk ini dapat berakibat fatal bagi sektor pertanian. Masalah ini juga sebagai imbas dari kebijakan e-RDKK yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga : Waduh, 94 Persen Alat Kesehatan Masih Impor

Dia meminta agar e-RDKK ini tidak diserahkan ke pemda. Sebab, dikhawatirkan justru menjadi masalah lantaran akan terjadi kongkalikong dengan para agen dan pengecer. Memang, e-RDKK tetap atas nama petani-petani miskin, namun di lapangan justru dinikmati oleh orang-orang besar. “Berikan saja ke pemerintah pusat, silakan melalui sensus penduduk, data BPS, dikelola negara,” katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.