Dark/Light Mode

Menakutkan, Kotak Kardus Pemilu Digendong Hantu

Kamis, 2 Mei 2019 12:18 WIB
Menakutkan, Kotak Kardus Pemilu Digendong Hantu

RM.id  Rakyat Merdeka - Setiap hari, ada kabar duka dari petugas pemilu serentak yang meninggal karena kelelahan. Jumlah korban meninggal terus bertambah. Peristiwa ini menjadi momok yang menakutkan. 

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia bertambah menjadi 336 orang. Dan sebanyak 2.209 anggota KPPS lainnya dilaporkan sakit. 

Data itu dibenarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU Arif Rahman Hakim. Kata dia, total 2.513 orang tertimpa musibah. 

Baca juga : May Day Tidak Harus Bentrok Dengan Aparat

Dibandingkan data KPU Senin (29/4) pagi, jumlah anggota KPPS meninggal bertambah sebanyak 8 orang, dan anggota yang sakit bertambah 58 orang. 

Bertambahnya petugas yang meninggal, menarik perhatian warganet. Akun Fakartun sengaja membuat gambar meme yang menyindir banyaknya korban jiwa. Memenya menggambarkan sosok hantu yang sedang menggendong kotak suara berwarna putih. Di badan kotak suara bertuliskan Pemilu 2019. 

Tangan kanan hantu itu memegang senjata. Seolah ingin mencari korban baru. Lalu, Fakartun menuliskan caption di meme itu. “Sudah 296 orang KPPS meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya. Pemilu serentak 2019 ini adalah sejarah kelam dalam demokrasi,” tulis dia. 

Baca juga : Namanya Dicatut Dalam Rekaman Soal Pemilu, Gatot Bilang Itu Hoaks

Mahadomi mengakui Pemilu 2019 merupakan pemilu yang paling kelam dalam sejarah Indonesia. “Kelamlah 296 orang meninggal,” katanya. 

Tudingan yang sama dikatakan Habibaz_z. Baginya, Pemilu 2019 merupakan pemilu yang tidak berprikemanusiaan. 

“Untuk evaluasi.. Mungkin pemilu berikutnya jangan ada lagi korban dan jangan ada lagi pemilu serentak,” harap Yasrul_yayang. 

Baca juga : Terus Bertambah, 2 Petugas Pemilu di NTT Meninggal

Rifga_mattaliu mengusulkan, petugas yang meninggal dunia dinobatkan sebagai pahlawan demokrasi. Sebagaimana pahlawan revolusi dalam peristiwa G30SPKI. 

Berikutnya, Aizous1 mengakui petugas pemilu sudah tua-tua dan penyelenggara kurang banyak. Ke depan, pemilu lima tahun lagi, perlu menggunakan jasa mahasiswa dan ditambah lagi jumlahnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.