Dark/Light Mode

DPR Dorong BPOM Lebih Progresif Terkait Obat Covid-19

Kamis, 2 September 2021 05:34 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto : Jaka/Man
Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto : Jaka/Man

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lebih progresif dan memberikan ruang pada penggunaan obat-obatan yang ditengarai juga bisa dipakai untuk Covid-19.

Menurutnya, langkah ini penting agar industri farmasi di dalam negeri memiliki kemampuan untuk memproduksi obat Covid-19 yang dibutuhkan masyarakat.

"Pola penanganan penggunaan obat-obatan yang dilakukan BPOM sekarang ini harus progresif. Kaidah keilmuan dan ketentuan tetap bisa dipakai. Namun pada saat yang sama juga harus diberikan ruang bagi penggunaan obat-obatan seperti Ivermectin dan lainnya yang lebih terbuka," katanya, di Jakarta, kemarin.

Ivermectin sendiri oleh sebagian masyarakat diyakini dapat menjadi salah satu obat untuk meringankan gejala Covid-19. Adpaun ivermectin pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1970, yang merupakan turunan dihidro dari Avermectin.

Baca juga : Meski Kasus Turun, Syarief Dorong Perbanyak Testing Covid-19

Covid pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1970, yang merupakan turunan dihidro dari Avermectin.

Berasal hanya dari satu mikroorganisme yang diisolasi di Kitasato Institute, Tokyo, Jepang.

Awalnya obat ini diperkenalkan sebagai obat untuk hewan, membunuh berbagai parasit internal dan eksternal pada ternak komersial dan hewan pendamping.

Namun dalam perkembangannya, obat ini juga telah digunakan dan berhasil mengatasi beberapa penyakit manusia lainnya.

Baca juga : Kaum Perempuan Terdampak Paling Parah Akibat Pandemi Covid-19

Mengenai hubungan BPOM dengan perusahaan farmasi dalam negeri baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ataupun swasta, politisi senior Golkar ini memastikan DPR tentunya berkepentingan mendorong agar BPOM juga menjadi bagian dari pelaksanaan Inpres Nomor 6 tahun 2016.

Tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (alkes). Dalam kaitan dengan obat ini kata dia, DPR berharap BPOM betul-betul membantu, mendampingi, memfasilitasi agar obat-obatan dalam negeri bisa dihasilkan, terutama dalam masa sulit saat ini.

Menurutnya, hal ini sangat penting agar produk-produk obat dalam negeri yang bermutu, berkasiat, aman, dapat didampingi oleh BPOM. Sehingga bisa segera dihasilkan dan dipakai oleh masyarakat.

Dengan demikian lanjutnya, industri farmasi dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Baca juga : Lestari: Persiapkan Sistem Pengendalian Covid-19 Di Area Publik

"Industri obat dalam negeri harus kita dorong kuat sehingga kita tidak selalu bergantung pada obat-obatan impor. Ini tentu membantu kita dalam kemandirian di sektor kesehatan terutama di sektor farmasi," tuturnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.