Dark/Light Mode

Kadernya Dicokok Densus 88

Partai Ummat Yakin Elektabilitasnya Stabil

Selasa, 15 Februari 2022 08:17 WIB
Juru Bicara DPP Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya. (Foto: Instagram)
Juru Bicara DPP Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Mustofa memastikan, Partai Ummat berkepentingan mendalami kasus ini, karena RH ditangkap dalam posisi sebagai kadernya, setelah dilantik sebagai kader seusai diresmikannya DPW Partai Ummat di Bengkulu.

“Kami mau tahu, apa sih perbuatan teror RH sehingga ditangkap ketika berada di Partai Ummat?” ungkapnya.

Baca juga : Pengamat: Kasus Wadas Bisa Turunkan Elektabilitas Ganjar

Meski demikian, Partai Ummat tidak khawatir peristiwa ini akan kehilangan suara di Pemilu 2024. Menurutnya, para loyalis dan kadernya mengetahui betul perjuangan dan cita-cita partai untuk bangsa Indonesia.

Mustofa berkelakar, tidak ada yang tahu seseorang akan menjadi terduga terorisme atau bukan. Ihwal ini, yang mengetahui hanya Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca juga : Lazada Dan Baznas Perkuat Fasilitas Donasi Digital

“Kasus ini nggak akan berpengaruh pada nanjaknya pamor Partai Ummat saat ini. Karena siapapun tak bakalan tahu, seseorang jadi terduga atau tidak. Maka, kita tunggu saja,” tutupnya.

Menanggapi ini, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Al Chaidar mengaku terkejut atas ditangkapnya kader Partai Ummat, RH, atas dugaan keterlibatan dengan JI.

Baca juga : Sandi: Desa Wisata Bangkitkan Ekonomi Nasional

Tudingan ini, tidak jauh berbeda dengan ditangkapnya Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ahmad Farid Okbah, akhir tahun lalu. “Setahu saya, JI masih memegang pakem atau prinsip anti demokrasi, anti­parpol, dan anti parlemen yang dibangun dengan Pemilu,” ujar Al Chaidar kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dalam analisanya, ada kontradiksi besar antara JI dan Partai Ummat dalam arah perjuangannya. Amien Rais, katanya, selaku pendiri Partai Ummat begitu dibenci kelompok JI karena dianggap terlalu percaya dengan demokrasi. “Setahu saya juga, JI ini belum memilih jalan atau strategi bersembunyi di balik parpol,” katanya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.