Dark/Light Mode

Jokowi Umumkan Kabinet Secepatnya, Orang Parpol Panas Dingin

Sabtu, 13 Juli 2019 07:19 WIB
Foto: Instagram @jokowi
Foto: Instagram @jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabinet Kerja jilid 2 segera diumumkan. Jokowi mengaku sudah mengantongi nama-nama yang akan dijadikan menteri. Jokowi mengincar anak-anak muda. Jokowi juga berjanji akan mempertahankan beberapa menteri lama.

Kabar ini, pastinya akan bikin parpol pendukung panas dingin. Mereka khawatir tak kebagian jatah kursi menteri.

Setelah sekian lama diam, Jokowi akhirnya angkat bicara mengenai wacana pembentukan kabinet, yang sudah ramai dibahas banyak pihak sejak dua pekan lalu.

Usai menghadiri acara di JCC, Jakarta, Jumat (12/7), Jokowi dengan tenang menjawab berondongan pertanyaan wartawan terkait calon menteri. Pertanyaan apa saja dijawabnya dengan tegas. Mulai dari permintaan jatah menteri dari parpol, menteri yang tersangkut kasus hukum, menteri milenial, hingga opsi dari kalangan profesional dan parpol.

Jokowi mengakui sudah menyusun formasi kabinet periode 2019-2024. Hanya saja, mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum mau bicara secara rinci. Yang pasti, kabinetnya akan diisi kalangan profesional dan partai koalisi. Jokowi memberi bocoran, komposisinya tak jauh dari kabinet saat ini. “Perbandingannya 60:40 atau 50:50. Kira-kira seperti itu,” ucapnya.

Baca juga : Jokowi Bebaskan Parpol Koalisi Minta Jatah Menteri

Apakah ada menteri saat ini yang akan dipertahankan di periode selanjutnya? Jokowi menjawab, banyak. “Ya nanti dilihatlah. Nanti, kalau keluar dilihat,” sambungnya.

Siapa yang akan dipertahankan dan siapa yang akan diganti? Jokowi tidak kasih bocoran. Jokowi hanya mengungkapkan, penyusunan kabinet itu berdasarkan banyak pertimbangan. Seperti rekam jejak dan bebas persoalan hukum. “Semua hal mesti kami pertimbangkan,” ujarnya.

Soal sejumlah parpol yang meminta jatah kursi menteri, Jokowi menanggapinya dengan senyuman. Dia mengaku tak terganggu dengan permintaan itu. Dia membebaskannya. “Ya nggak apa-apa. Mau minta 10, mau minta 11, mau minta 9, kan nggak apa-apa. Wong minta saja,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf sudah terang-terangan meminta jatah menteri. PKB misalnya, meminta jatah 10 kursi menteri. Nasdem menyusul, meminta 11 kursi. Kemudian PPP dan Golkar masing- masing meminta 9 dan 5 kursi. Terakhir, Jokowi bicara soal menteri muda.

Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, ia mungkin akan memilih menteri yang berusia muda. Kira-kira berusia 25-30 tahun. Namun, tidak asal muda. Sosok tersebut harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang dicanangkan. Jokowi berharap, sosok menteri itu bisa dipenuhi dari parpol.

Baca juga : Jokowi Instruksikan Polri Gunakan Pendekatan Humanis dalam Tangkal Radikalisme

“Kalau tidak ada dari partai, ya cari sendiri. Profesional muda kan sekarang banyak banget,” ungkapnya.

Kapan kabinet tersebut akan diumumkan? Jokowi masih merahasiakan. Dia hanya bilang, tidak lama lagi. “Secepatnya,” tandasnya.

Kabar teranyar soal penyusunan kabinet ini bikin sejumlah parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf waswas. Khawatir tak kebagian jatah menteri. Soalnya, sampai sekarang, Jokowi belum meminta nama-nama calon menteri dari parpol.

Hal tersebut antara lain disampaikan Ketua DPP PKB, Lukman Edy, usai menjadi narasumber diskusi, di Jakarta, Jumat (12/7). Kata dia, saat ini partainya belum mengajukan nama menteri kepada Jokowi. Pasalnya, Jokowi belum meminta. Pihaknya masih menunggu sinyal dari Jokowi untuk menyerahkan nama-nama calon menteri.“Begitu ada aba-aba, kami akan memberikan daftarnya,” kata Edy.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini juga menambahkan, belum ada pembahasan soal nama menteri antara Jokowi dengan pimpinan parpol. Makanya, saat ini pihaknya memilih ngerem dulu. “Jadi tunggu dulu. Nanti kita kegeeran, belum diajak bicara kok bicara duluan. Kegeeran namanya,” kata Lukman.

Baca juga : Jokowi Kembali Sindir Lambatnya Perizinan Investasi

Soal calon menteri, Edy memastikan, PKB punya banyak stok kader berintegritas dan profesional. Termasuk kader muda. “Begitu ada permintaan, kita kirimkan namanya,” tuntasnya.

Sementara itu, Sekjen Partai Nasdem Johny G Plate meminta partai koalisi 02 tidak ikut-ikutan bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Johny berharap, kubu 02 konsisten dengan perjuangan yang diusung capres jagoannya.

Apakah itu karena takut jatah menteri berkurang? Dia berdalih, demokrasi butuh penyeimbang. Butuh oposisi. “Yang tugasnya melakukan kritik- kritik konstruktif terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak populer,” ucapnya.

Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno mencoba menganalisis kondisi ini. Menurutnya, tiga bulan ke depan akan menjadi masa-masa krusial bagi parpol. Dalam rentang waktu itu, parpol akan melakukan lobi-lobi untuk mencari posisi dan kursi menteri. Karena itu, pernyataan Jokowi sudah mengantongi nama menteri bisa bikin parpol panas dingin.

“Parpol khawatir gak kebagian jatah kursi menteri, atau tak kebagian kursi mentari yang diinginkan. Perlu diingat, ada kursi menteri yang diincar banyak partai, seperti Menteri Desa dan sebagainya. Selain itu, ada wacana partai pendukung 02 merapat ke pemerintahan. Ini yang akan membuat jatah kursi dari parpol akan berkurang,” kata Adi, Jumat (12/7). [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.