Dark/Light Mode

Jokowi: Oposisi Itu Mulia, Asal Tak Timbulkan Dendam dan Kebencian

Minggu, 14 Juli 2019 21:29 WIB
Jokowi saat berpidato di acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7) malam. (Foto: Istimewa)
Jokowi saat berpidato di acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7) malam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi Presiden Jokowi, persatuan bangsa di atas segalanya. Jokowi bilang, dalam demokrasi, sah-sah saja mendukung mati-matian seorang kandidat. Menjadi oposisi, juga boleh. "Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan," tutur Jokowi ketika menyampaikan visi pembangunan Indonesia 2019-2024 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7) malam.

Oposisinya yang dimaksud di sini, tentunya bukan yang menimbulkan dendam dan kebencian. Apalagi, disertai dengan hinaan, cacian, dan makian. "Kita memiliki norma-norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur," tuturnya.

Setelah itu, dia menyinggung Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa. Pancasila disebut Jokowi sebagai "rumah kita bersama". Jika ada yang hendak mengganggu atau mempermasalahkan Pancasila, Jokowi tidak akan menoleransinya.

Baca juga : Aplikasi Si-PERDITAN Mudahkan Pemantauan Kekeringan

"Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak mau ber-Bhinneka Tunggal Ika! Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan!" tegasnya. Puluhan ribu hadirin bertepuk tangan. Ruangan bergemuruh.

"Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain, dan etnis lain," imbuh eks wali kota Solo itu. Kembali gemuruh tepuk tangan memenuhi seisi ruangan. "Rukun itu indah. Bersaudara itu indah. Bersatu itu indah," tutur Jokowi. Menekankan soal itu, tiap kalimat itu diulanginya. 

Jokowi yakin, rakyat Indonesia berkomitmen meletakkan demokrasi yang berkeadaban, yang menjunjung tinggi kepribadian dan martabat Indonesia, yang menunjung tinggi martabat Indonesia. "Yang akan membawa Indonesia menjadi Indonesia Maju, Adil dan Makmur," tuturnya.

Baca juga : Komisi VI DPR Setuju Tambah Anggaran Kemenperin

Jokowi mendeskripsikan Indonesia Maju sebagai Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya, tertinggal untuk meraih cita-citanya. Indonesia yang demokratis, yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat. Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum. Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia. Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.

Kemudian, dia menutup pidatonya dengan apik. "Ini bukanlah tentang aku, atau kamu. Juga bukan tentang kami, atau mereka. Bukan soal Barat atau Timur. Juga bukan Selatan atau Utara. Sekarang, bukan saatnya memikirkan itu semua. Tapi, ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama. Jangan pernah ragu untuk maju, karena kita mampu jika kita bersatu!" tutup Jokowi.

Tepuk tangan bergemuruh kembali. Jokowi dieluk-elukkan pendukungnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.