Dark/Light Mode

Jokowi: Ekonomi Negara Tak Bisa Diukur Dari Keluhan Perorangan

Sabtu, 13 April 2019 23:58 WIB
Paslon 01 Jokowi-KH Maruf Amin dalam acara Debat Capres Jilid 5 di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (13/4). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Paslon 01 Jokowi-KH Maruf Amin dalam acara Debat Capres Jilid 5 di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (13/4). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Capres 01 Jokowi mengingatkan Cawapres 02 Sandiaga Uno, bahwa penilaian terhadap kinerja perekonomian suatu negara, tidak berdasarkan keluhan satu-dua orang saja. Hal ini disampaikan Jokowi, saat menjawab pertanyaan Sandi dalam sesi tanya jawab Debat Capres-Cawapres Jilid 5 di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (13/4).

Awalnya Sandi menyebut, harga barang pokok dan energi yang mahal, tidak terselesaikan oleh strategi dagang yang dijalankan pemerintahan Jokowi. Dia mencontohkan seorang ibu yang biasanya membayar listrik Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per bulan, kini membayar di atas Rp 1 juta.

Baca juga : Maki Wasit, Costa Diskors Delapan Laga

“Ini ekonomi makro, bukan mikro, tidak bisa langsung diturunkan. Bukan orang per orang, tidak bisa jadi patokan. Kita harus ngerti agregat produksi dan sisi permintaan, harus kita ngerti,” tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, ini adalah ekonomi negara. Pengelolaannya sangat berbeda sekali. Dari sisi supply and demand, garis besarnya harus pakai angka-angka, data-data, dan survei-survei.

Baca juga : Monoarfa Tak Bisa Dongkrak Partai Kabah

“Tidak bisa kita membuat kebijakan berdasarkan satu, dua, tiga orang yang mengeluh,” tegas Jokowi lagi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.