Dark/Light Mode

Anggap Demokrasi Bodong Tanpa Oposisi

Muji Jokowi, Amien Insyaf?

Selasa, 16 Juli 2019 08:57 WIB
Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) saat memberikan keterangan pada wartawan perihal surat dari Prabowo Subianto,  Senin (15/7). (Foto: Istimewa).
Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) saat memberikan keterangan pada wartawan perihal surat dari Prabowo Subianto, Senin (15/7). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Amien Rais yang biasanya galak dan keras ke Jokowi, tiba-tiba berubah sikap. Saat bicara soal pentingnya oposisi di alam demokrasi, Ketua Dewan Kehormatan PAN ini sejalan dengan Jokowi.

Dia juga memuji Jokowi. Memanggil Jokowi dengan sebutan “Pak”, tidak lagi dengan istilah-istilah norak. Amien juga mengajak semua pihak memberikan kesempatan kepada Jokowi-Ma’ruf untuk menjalankan pemerintahannya lima tahun mendatang. Pak Amien mulai insyaf nih..?

Amien sudah lama dikenal sebagai oposan yang getol mengkritik pemerintahan Jokowi. Berbagai kebijakan Jokowi selalu jadi sasarannya. Apalagi di ajang Pilpres kemarin, kritikan Amien semakin menjadi-jadi. Kadang, kalimatnya terasa tajam.

Baca juga : Kasih Diskon Pajak 300 %, Jokowi Manjain Pengusaha

Bikin panas kuping para pendukung Jokowi. Tapi kemarin, saat menceritakan surat yang diterimanya dari Prabowo, di Kantor DPP PAN Jakarta, sikap Amien itu berubah 180 derajat. Tak ada lagi sindiran dan kritikan yang dilontarkannya ke Jokowi.

Yang ada justru pujian dan apresiasi kepada Jokowi. Padahal, sehari sebelumnya, Amien masih mangkel. Kecewa terhadap Prabowo yang memutuskan bertemu dengan Jokowi. Saat itu, Amien menyebut Prabowo main nyelonong saja.

Tanpa memberi tahu dirinya. Ternyata, dugaan Amien itu salah. Karena, sehari sebelum ketemu Jokowi, Prabowo telah mengirimkan surat ke rumahnya di Gandaria, Jakarta. Hanya saja, saat itu, suratnya itu belum dibaca, karena Amien sedang berada di Yogya. Kemarin, Amien mengundang wartawan untuk menceritakan isi surat dari Prabowo itu.

Baca juga : Ajak Pendukung 02 Demo Di MK, Amien Kapan Insyafnya

Apa isi suratnya? Amien bilang, dalam surat bertanggal 12 Juli itu, Prabowo menceritakan soal kemungkinan bertemu Jokowi pada 13 Juli 2019. Prabowo mengatakan, pertemuan itu dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu keutuhan NKRI.

Amien mengaku tidak tahu secara detail apa alasan yang melatari pertemuan tersebut. Dia bilang, akan menanyakan hal itu kepada Prabowo dalam pertemuan hari ini atau besok.

“Namun, buat saya rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi. Itu namanya bukan rekonsiliasi, tapi bagi-bagi kursi. Ada aibnya, ada negatifnya. Ternyata nggak ada lagi kekuatan moral, nggak memegang disiplin partai dan lain-lain,” kata Amien.

Baca juga : Ogah Direcoki, Partai Pro-Junta Thailand Lobi Kubu Oposisi Berkoalisi

Dia lalu mengomentari pidato Jokowi terkait Visi Indonesia di Sentul, Minggu (14/7) malam. Kata dia, pidato itu menggambarkan bahwa Jokowi paham betul tentang demokrasi. Bahwa dalam negara demokrasi butuh kekuatan oposisi sebagai penyeimbang. Jokowi menyebut tugas itu sebagai tugas yang mulia.

“Pak Jokowi itu mudeng (paham) demokrasi.Ngapain? Yang lucu itu adalah nggak ditawari Pak Jokowi tapi malah minta-minta. Itu kan aib,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.