Dark/Light Mode

Sindir Politisi Yang Hembuskan Isu Ketidakharmonisan Panglima TNI-KSAD

Partai Garuda: Jangan Ngukur Baju Di Badan Sendiri

Kamis, 8 September 2022 12:02 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Garuda mengaku heran atas munculnya isu hubungan tak harmonis antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

"Tidak ada pemicu, misalnya statement yang bertentangan atau sikap yang tidak menuruti perintah, lalu tiba-tiba muncul isu bahwa Panglima TNI dan KSAD tidak harmonis," ujar Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi, dalam siaran pers, Kamis (8/9).

Yang berbahaya, kata Teddy, isu ini muncul dari para politisi dan dipoles oleh para pengamat.

Baca juga : Partai Garuda: Jangan Meneror Hak Partai Politik Lain

"Kalau isu ini dihembuskan oleh orang-orang mabok, tentu hanya jadi konsumsi orang-orang mabok lainnya. Tapi isu ini dihembuskan oleh politisi, maka akan dikonsumsi oleh masyarakat umum dan orang-orang mabok. Apalagi jika dipoles oleh para pengamat yang sibuk mencari panggung, jadinya klop," ingatnya.

Teddy berpendapat, isu ini hanya bisa dihasilkan oleh politisi yang tidak memiliki kemampuan dalam melihat, menganalisa dan mencari solusi untuk bangsa.

"Isu ini, juga hanya bisa dihasilkan oleh politisi yang menghabiskan waktunya untuk menganalisa acara-acara gosip artis di media," sindir Teddy.

Baca juga : Partai Garuda: Tuduhan Ke PT Taspen Hanya Cerita Fiksi

Menurut dia, ini cara-cara yang tidak sehat demi mendapatkan isu, lalu mengganggu soliditas dan mengkerdilkan TNI. Seolah-olah, kata Teddy, para pimpinan TNI itu orang-orang lemah dan tidak terlatih.

"Mereka mengukur TNI dengan diri mereka, seolah-olah TNI itu lemah seperti mereka. Jangan mengukur baju orang di badan sendiri. Kenapa? Karena TNI bukanlah orang-orang lemah seperti mereka," tandasnya.

Sebelumnya, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan, internal TNI solid. Ia menyebut, perbedaan pendapat di unsur pimpinan, termasuk dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, adalah hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Baca juga : Dewan Minta Transjakarta Jangan Ngirit Pelatihan Sopir

"Kalau terjadi ada friksi, terjadi perbedaan pendapat, saya rasa semua di lapangan sama. Pangdam dengan Kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, Kapolri dengan Wakapolri, KSAD dan Panglima ada perbedaan pendapat itu biasa," kata Dudung dalam acara bincang kebangsaan di Mabesad, Jakarta, Rabu (7/9).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.