Dark/Light Mode

Sindir Najwa Shihab Yang Laporkan Peretasan Akun Medsos

Waketum Partai Garuda: Ternyata Dia Masih Butuh Polisi

Sabtu, 1 Oktober 2022 14:45 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Garuda Teddy Gusnaidi menyindir Najwa Shihab yang menyerang institusi kepolisian. Padahal, menurut Teddy, Najwa menyerang korps baju cokelat hanya karena ada sebuah kasus orang per orang yang notabene belum inkracht.

"Memanfaatkan kasus Ferdy Sambo dengan mengajak jangan mau ditakut-takuti polisi, jadi framing yang buruk bagi institusi kepolisian yang sudah digebuk kanan-kiri," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan persnya, Sabtu (1/10).

Baca juga : Partai Garuda: Jangan Ngukur Baju Di Badan Sendiri

Belum usai framing "percuma lapor polisi", kini ditambah lagi “Jangan mau ditakut-takuti polisi”. Menurut Teddy, hal ini semakin sempurna untuk mengerdilkan institusi kepolisian.

"Seolah-olah kepolisian tugasnya menakut-nakuti masyarakat. Ini bukan lagi kritik, tapi membuat masyarakat tidak percaya kepolisian," kata dia.

Baca juga : Partai Garuda: Pejabat Di Indonesia Tak Bangun Dinasti Politik, Itu Demokrasi

Teddy menilai, sikap Najwa Shihab selama ini terhadap institusi kepolisian, berbeda 180 derajat ketika di lapangan. Ketika akun media sosial awak medianya diretas, Najwa Shihab meminta bantuan pihak kepolisian.

"Saran saya, jangan membuat drama lagi ketika polisi memproses laporannya. Jangan sampai nanti polisi disalahkan, merasa paling penting, paling hebat lalu mengintervensi bahkan memframing polisi lambat dengan ukuran sendiri dalam menangani laporannya. Hormati Institusi ini," tutur Jubir Partai Garuda ini.

Baca juga : Nekat Halangi Penangkapan Anak Kiai Tersangka Pencabulan, Sopir Dibekuk Polisi

Lebih lanjut, Teddy menyebut pelajaran yang didapat dari hal ini adalah, apapun yang terjadi terhadap aparat di sebuah institusi negara, jangan menggeneralisir seolah-olah semuanya buruk.

"Terlebih jika sudah dicampur dengan kebencian dan kepentingan. Karena tidak ada satupun institusi negara yang tujuannya buruk," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.