Dark/Light Mode

Deklarasi Koalisi Perubahan Tertunda

NasDem Batal Deh Nih... Dapat Kado Ultah Terindah

Jumat, 11 November 2022 08:00 WIB
Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Partai Demokrat)
Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Partai Demokrat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkesan happy saja, meski rencana deklarasi Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem yang sejatinya dijadwalkan kemarin, ditunda. Masih butuh waktu untuk mempersiapkannya lebih matang.

Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai, butuh waktu dalam persiapan mencapai momentum waktu deklarasi. Asumsinya, ada harapan besar dari rakyat yang kini ditumpukan kepada Koalisi Perubahan.

“Seperti disampaikan oleh Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), setelah deklarasi hanya ada gerak maju,” ujar Herzaky kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Koalisi NasDem, PD Dan PKS Layu Sebelum Berkembang

Politisi asal Pontianak, Kalimantan Barat ini merincikan, momentum deklarasi koalisi bisa menjadi game changer atau perubahan besar di masyarakat. Mengubah peta kontestasi saat ini. Titik awal yang bisa mem­buat Koalisi Perubahan melaju semakin kencang.

Herzaky menegaskan, persoa­lan deklarasi ini bukan semata mencari Cawapres dari Anies Baswedan. Hal itu hanya salah satu bagian dari sekian banyak hal yang sudah dibahas dan sepakati tim kecil lintas partai Demokrat, PKS, dan NasDem.

Capres dan Cawapres dari Koalisi Perubahan harus men­jadi wajah perubahan, dan ber­peluang besar mendulang ke­menangan di Pilpres dan Pileg 2024. “Kita ingin Pemerintahan yang kuat dan didukung par­lemen yang kuat pula, agar bisa mendekatkan kami dalam mewujudkan perubahan dan per­baikan untuk rakyat Indonesia,” tegasnya.

Baca juga : Dukcapil DKI-Imigrasi Kolaborasi Permudahan Pengurusan Dokumen Bagi WNA

Senada, Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat PKS, M Kholid ikut mengamini. Penundaan deklarasi ini lantaran belum tuntasnya pembicaraan pem­bentukan koalisi pengusung Anies Baswedan. “Keputusan deklarasi di hari ini adalah usu­lan Partai NasDem. PKS menghormatinya,” ucapnya.

Dikatakan, saat ini PKS ma­sih mematangkan pembahasan di koalisi. Termasuk mengenai platform, desain pemerintahan, strategi pemenangan dan figur yang bakal diusung sebagai capres dan cawapres di 2024.

“Sebagaimana dipahami oleh Partai Nasdem, pembahasan di tim kecil antara Nasdem, PKS, Demokrat beserta capres masih belum tuntas,” ujar Kholid, kemarin.

Baca juga : Wapres Bahas Peningkatan Kerja Sama Dengan Dubes Emirat Arab di Istana

Namun, Kholid kembali menegaskan, penundaan ini bukan­lah indikator retaknya hubungan ketiga partai. Masing-masing partai, masih mencari titik temu kepentingan di dalam koalisi yang bakal dibentuk. “Ini meru­pakan proses yang alamiah dalam membangun koalisi,” katanya.

Soal waktu deklarasi, PKS menilai ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tergan­tung hasil tim kecil ketiga partai. Kedua, setelah dirampungkan­nya proses internal masing-ma­sing partai. Khusus PKS, hasil pembahasan di tim kecil akan dilaporkan ke Majelis Syuro untuk diambil keputusan.

“Sudah banyak hal yang disepakati. Mungkin nanti terkait simulasi cawapres akan kita lakukan kajian bersama an­tara empat pihak, yakni PKS, NasDem, Demokrat dan Capres. Koalisi Perubahan akan melihat simulasi yang terbaik yang bisa diterima empat pihak,” pungkas­nya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.