Dark/Light Mode

Saling Komentar Soal Capres

PDIP & NasDem Panasin Mesin

Minggu, 5 Februari 2023 06:45 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: dok. PDIP).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: dok. PDIP).

 Sebelumnya 
Merasa tersindir, elite Partai NasDem menimpali kalau kebijakan terkait impor tidak bisa ditumpukan kepada menteri. Karena, menteri itu hanya pembantu presiden.

“Apa pun kebijakan yang diambil kementerian itu konteksnya adalah ikut Pemerintah (Presiden Joko Widodo). Kalau demikian, yang melakukan impor itu adalah negara dan untuk kepentingan negara,” kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali.

Ahmad Ali menegaskan, Hasto salah kaprah menyinggung partai politik yang doyan impor. Pasalnya, seluruh kebijakan maupun program di kementerian tidak ditentukan partai politik.

“Jadi semua keputusan impor atau tidak itu diputuskan dalam ratas (rapat terbatas bersama presiden). Maka, pernyataan itu keluar konteks,” tutupnya.

Baca juga : Airlangga Masih Menahan Diri

Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago ikut berkomentar. Dia menilai PDI Perjuangan membolak-balikkan informasi yang ada demi mengkambin­ghitamkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Irma pun menyindir kasus korupsi bantuan sosial (Bansos) yang membuat mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang juga kader PDI Perjuangan ditang­kap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Lagipula yang fatal itu menteri yang mencuri uang rakyat lewat bansos kemudian ditangkap KPK,” ujarnya.

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menambahkan, sifat gotong royong terhadap sesama partai politik mestinya dilestarikan, alih-alih dimatikan dengan narasi-narasi yang arogan dan bernuansa permusuhan. Pernyataan ini menyindir PDI Perjuangan yang kerap menggembar-gemborkan prinsip gotong royong.

“Katanya kita gotong royong, terus menebar narasi permusuhan. Siapa yang menggigit cabai siapa yang kepedesan? Nanti jangan-jangan nggak ada orang yang mau berkawan sama dia. Nggak boleh kita hidupnya arogan kalau gotong royong,” katanya.

Baca juga : Bakal Bahas Capres Cawapres, Pengamat: KIB Koalisi Paling Solid

Willy menekankan pentingnya mendu­kung dan mendorong adanya kerja sama demi kebaikan bangsa. “Kalau kita stick dengan gotong royong, kurang dan lebih itu kita bersama-sama. Gitu dong, baru Soekarnois. Kalau nggak ya gimana? Kita permusuhan terus,” kata dia.

Netizen justru memanas-manasi kedua partai. Berharap, saling sindir antara PDI Perjuangan dengan Nasdem justru mem­buat keduanya saling membongkar borok partai satu sama lain.

Akun @LampungSuharni mengatakan, memanasnya hubungan PDI Perjuangan dengan Partai NasDem membuat persain­gan menuju Pemilu 2024 semakin seru. Kata dia, kontroversi PDIP vs NasDem makin seru ini.

“Sudah saatnya gelar tikar sambil nunggu 2024,” ujar @LampungSuharni. “Asik, ribut lagi,” kata @Tumakninnah.

Baca juga : Soal Capres 2024, PAN Sebut Nama Ganjar Dan Erick Thohir Menguat di Internal

“Ayo telanjangin semuanya, rakyat nyimak saja,” timpal @JempolJohan. “Bagus dan seru saling buka-bukaan,” sambung @hartBPS. “Saling sikut lah kalian. Kami nggak mau pusing,” tam­bah @PutraLuwu11.

Akun @getteng_m mendukung pernyataan Hasto yang mengkritik kebijakan impor pangan dari menteri asal NasDem. Dia hilang, Menteri Pertanian (Mentan) itu urusan tanam dan panen, bukan urusan dagang. “Impor itu dagang,” katanya.

Akun @landy_bajidakka menegaskan, Mentan sudah capek mengurusi petani dan hasil-hasil panen. Tapi, lanjut dia, ketika beras sudah panen, Pemerintah malah memutuskan impor. “Yang dimak­sud impor oleh Hasto adalah impor men­gusung/mengangkat capres dari orang di luar partai,” timpal @DwCuiz.

Akun @mak_iyik yakin PDI Perjuangan tidak akan berkoalisi dengan partai lain seperti yang diharapkan NasDem. Apalagi, partai itu sudah mendeklarasi­kan capres. Dan dia memastikan, @PDI_Perjuangan tidak kekurangan kader cemerlang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.