Dark/Light Mode

1 Imin Sama Dengan 1 Khofifah dan 1 Mahfud dan 1 Yenny Wahid

Rabu, 21 Agustus 2019 08:41 WIB
Presiden Jokowi (kiri) berjalan bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat menghadiri Muktamar V Partai Kebangkitan Bangsa di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8). (Foto: Istimewa).
Presiden Jokowi (kiri) berjalan bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat menghadiri Muktamar V Partai Kebangkitan Bangsa di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8). (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Guru Besar Politik UI Prof. Budyatna mengatakan, 3 nama besar itu, belum tentu bisa sekuat dan secemerlang Cak Imin. Kenapa begitu?

Menurutnya, Cak Imin mendedikasikan hidupnya untuk partai. Hidup matinya dia di PKB, jadi banyak yang loyal padanya.

“Tak sekadar menjadikan partai sebagai kendaraan politik untuk kepentingan pribadi semata,” ujar Budyatna kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Kalahkan Ahsan dan Hendra, Marcus dan Kevin Juara

“Dia dicintai kader, seperti Megawati. Tak diganti, tapi tak ada yang protes,” tambahnya. Dengan modal itu, Cak Imin yang sekarang mulai memperkenalkan panggilan baru baginya, yakni Gus AMI, bisa meraih suara cukup besar dalam dua kali Pemilu; 2014 dan 2019.

Menjadikan PKB sebagai partai papan atas. Dia juga mampu menaikkan Kiai Ma’ruf Amin sebagai representasi NU, untuk menduduki kursi wapres. Ini yang belum tentu bisa dilakukan 3 kader senior PKB itu.

“Mungkin kekuatan Muhaimin sekarang itu setara dengan gabungan kekuatan Mahfud, Khofifah, dan Yenny,” imbuhnya.

Baca juga : Amerika dan Iran Kalem Dong...

Dengan sikap itu pula, Cak Imin bisa membentengi dirinya dari musuh-musuh politiknya. Salah satunya, Yenny Wahid.

“Itu saingan besar, tapi Muhaimin bisa bertahan di PKB, tidak didongkel, ya karena banyak kader yang memang mendukung dia. Jangankan putrinya, Gus Dur saja bisa istilahnya, dia kalahkan. Tidak ada kompetisi di situ,” bebernya.

Menurut dia, kiai yang menjadi pondasi PKB pun tidak ada yang menentang Cak Imin untuk memimpin partai. Otomatis, dia pun melenggang bebas tanpa hambatan menuju kursi PKB-1.

Baca juga : KPK Diminta Segera Tentukan Nasib Menag dan Menpora

Terpisah, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komaruddin juga pernah menyebut, Cak Imin adalah dewa di PKB.

“Muhaimin mungkin masih menjadi dewa di partainya atau bersikap sangat dominan terhadap kader lain di partainya,” ucap Ujang, belum lama ini. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.