Dark/Light Mode

Ditegaskan Hasto, Banteng Serius Ingin Rangkul AHY

Jumat, 9 Juni 2023 09:30 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan kembali pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang masuk dalam bursa cawapres untuk Ganjar Pranowo. Hasto mengatakan, partainya serius ingin rangkul AHY sebagai cawapres karena banteng ingin menjalankan politik merangkul semua elemen. 

Hasto sepertinya merasa perlu mengklarifikasi soal wacana ini, soalnya isu ini ditanggapi kubu Koalisi Perubahan dengan dingin, bahkan dengan sentimen negatif. Kepada wartawan, Hasto lalu menceritakan bagaimana AHY bisa masuk dalam sepuluh daftar nama cawapres pendamping Ganjar.

Kata dia, Puan menerima masukan dan aspirasi dari akar rumput agar AHY menjadi cawapres Ganjar. Lalu dengan spirit merangkul semua elemen politik, partainya merasa perlu mendengar masukan tersebut. Hasto mengatakan, partainya juga memahami etika politik dan sadar bahwa Demokrat tengah menjalin kerja sama dengan NasDem dan PKS.

"Namun, sudah menjadi tanggung jawab kami, ketika ada masukan itu untuk disampaikan ke publik," kata Hasto, sesaat sebelum memulai acara Rakernas III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung Jakarta, kemarin. 

Hasto juga sadar posisi Demokrat dan PDIP. PDIP sebagai partai pemerintahan, sementara Demokrat berada di barisan oposisi. Dalam menyambut Pilpres 2024 pun posisi Demokrat berbeda dengan PDIP. Meski begitu, kata Hasto, ruang dialog harus dibuka dalam perpolitikan.

Baca juga : Luna Maya, Makin Serius Dengan Maxime

Politisi asal Yogyakarta ini lalu menceritakan hubungan diplomatik antara Kerajaan Arab Saudi dengan Republik Iran. Kedua negara ini dikenal tak akur bahkan kerap bertikai secara terbuka. Namun, saat ini kedua negara sudah mulai baikan. Kedua negara yang tadinya bermusuhan sudah memulai perundingan untuk membuka kembali hubungan diplomatik.

“Dengan campur tangan China, kedua negara yang bertikai itu kini bisa melakukan perundingan," ungkapnya. 

Hasto lalu menepis anggapan penyebutan nama AHY sebagai bentuk upaya memecah belah Koalisi Perubahan yang sudah menetapkan Anies Baswedan sebagai capres. Ia menegaskan, PDIP tetap menghormati kedaulatan setiap parpol dalam membangun kerja sama. "Namun, upaya merajut kebersamaan terus dilakukan,” ungkapnya. 

Bagaimana tanggapan Demokrat atas pernyataan Hasto ini? Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra enggan menanggapi terlalu jauh omongan Hasto tersebut. Kata dia, partainya tak terlalu memikirkan penyebutan AHY sebagai cawapres Ganjar. Herzaky menegaskan, Demokrat sudah bergabung dalam Koalisi Perubahan dan sudah punya capres sendiri. 

"Capres kami Anies Baswedan. Bukan Ganjar. Karena itu kami tak perlu merespons secara serius," kata Herzaky, kemarin. 

Baca juga : AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Banteng Tunjukkan Spirit Merangkul

Sehari sebelumnya, AHY ikut mengomentari pernyataan Puan. Intinya, putra sulung Soesilo Bambang Yudhoyono itu mengapresiasi pernyataan Puan. Namun, kata dia, partainya  tetap menjunjung tinggi etika, nilai, dan juga prinsip-prinsip dalam berkomunikasi politik. Mantan tentara berpangkat mayor ini memastikan partainya tetap memilih membangun koalisi perubahan bersama PKS dan NasDem yang sudah mencapreskan Anies Baswedan.  

Sementara, Jubir PKS M Iqbal menilai pernyataan yang disampaikan Puan sebagai bentuk kepura-puraan alias gimmick politik. Iqbal curiga ada maksud lain dari omongan Puan ini.  "Saya menilai ini sebagai drama untuk memecah konsentrasi," kata Iqbal.

Ketua DPP NasDem Effendy Choirie atau yang akrab disapa Gus Choi punya kecurigaan serupa. Hanya saja, Gus Choi tak mau banyak berkomentar. 

Pengamat politik dari UIN Jakarta menilai, wacana AHY jadi cawapres Ganjar sebagai hore-hore politik. Maksudnya, tak serius. Hanya sebagai peramai di media saja. Menurut dia, hubungan PDIP dan Demokrat seperti air dan minyak. "Rasanya sulit sekali kedua partai ini bekerja sama," kata Adi, kemarin. 

Kata Adi, sudah jadi rahasia umum hubungan PDIP dan Demokrat tak akur. Bahkan, kerap terdengar suara dari elite PDIP mengharamkan bekerja sama dengan Demokrat. 

Baca juga : Lestari Ingin Pemerintah Kurangi Angka Putus Sekolah

Direktur Parameter Politik Indonesia ini mengatakan, jika Ganjar dan AHY berduet artinya Anies gagal nyapres. Bukan karena dijegal, tapi ditinggal Demokrat. Koalisi Perubahan tak punya cukup suara untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden. 

Adi menambahkan, jika duet Ganjar-AHY ini terwujud, artinya ada islah antara Megawati Soekarnoputri dan SBY. Ini peristiwa luar biasa, dan bisa dipastikan siapa pemenang pilpres.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.