Dark/Light Mode

KKIR Bubar Usai Cak Imin Dipinang Anies, Gerindra: Kami Tidak Mengkhianati

Jumat, 1 September 2023 23:05 WIB
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. (Foto: Ist)
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka bicara setelah rekan koalisinya di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menerima pinangan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan.

Mula-mula, ia menjelaskan kronologi masuknya PAN dan Golkar memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres).

Saat itu, kata Dasco, partainya maupun PKB menerima kehadiran PAN dan Golkar pada tanggal 13 Agustus lalu. Dalam prakteknya, kerjasama politik antara partai Gerindra dan PKB, belum ada yang berubah terutama dalam hal penentuan Capres dan Cawapres.

"Karena baik Partai Golkar maupun Partai Amanat Nasional (PAN) menyerahkan pemilihan cawapres sepenuhnya kepada Prabowo Subianto," kata Dasco dalam keterangannya, Jumat (1/9).

Lalu bagaimana dengan perubahan nama koalisi dari KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju?

Baca juga : Hensat: AHY Ditinggal Anies, Demokrat Dapat Ujian Berat

Penamaan Koalisi Indonesia Maju, kata Dasco terjadi secara spontan pada perayaan HUT PAN, di Hotel Sultan, Selasa (29/8).

"Karena Pak Prabowo melihat ada penambahan dua partai dalam koalisi yaitu PAN dan Golkar setelah sebelumnya PBB, sehingga diberi nama koalisi Indonesia Maju," terangnya.

Sebelum itu, lanjut Dasco, Prabowo sudahsecara singkat, memberitahu dan meminta persetujuan nama koalisi Indonesia Maju kepada Airlangga Hartanto, Zulkifli Hasan, dan Yusril Ihza Mahendra.

"Juga kepada pak Muhaimin Iskandar yang datang sedikit terlambat dan pada saat itu pak Muhaimin tidak menyatakan keberatannya atas pemberian nama Koalisi Indonesia Maju oleh Pak Prabowo," tuturnya.

Nama koalisi itu, jelas Dasco mengacu pada semua partai koalisi yang merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Maju. Selain itu, semuanya juga sepakat melanjutkan program kerja Jokowi.

Baca juga : Paloh Pilih Imin Dampingi Anies, Koalisi Perubahan Jadi Acak-acakan

"Sehingga pemilihan nama itu langsung diumumkan saat kata sambutan dari Pak Prabowo pada HUT Partai Amanat Nasional," tandasnya.

Ia menegaskan bahwa pemberian nama Koalisi Indonesia Maju bukan berarti membubarkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB atau menghilangkan partai yang dikomandoi Cak Imin. Karena perubahan nama itu bertujuan menyolidkan 5 partai dalam koalisi.

"Bahkan dalam pidatonya Pak Prabowo menyampaikan soal Cawapres akan dibicarakan bersama dengan cara bermusyawarah mufakat serta secara khusus akan dibicarakan bersama-sama dengan pak Muhaimin," terangnya.

Dasco bilang, pihaknya selama ini tidak pernah menanggapi pernyataan elit PKB, maupun Cak Imin selaku ketua umum PKB yang merasa tidak pernah diberitahu nama koalisi yang baru dan menganggap KKIR dibubarkan karena ada nama koakisi yang baru.

Ia beralasan, tidak ditanggapinya celotehan PKB tersebut semata-mata dilakukan untuk menjaga soliditas koalisi. Namun secara tegas, pihaknya menyatakan bahwa Gerindra tidak pernah melanggar perjanjian yang telah tertulis antara Gerindra dan PKB.

Baca juga : Gerindra: Tendensius Dan Nggak Objektif

"Kami tidak akan pernah menghianati dan meninggalkan kawan seperjuangan," tegasnya.

Lalu bagaimana nasib KKIR saat ini?

Dasco menjelaskan bahwa, setelah PKB memutuskan menerima kerjasama politik dengan Partai Nasdem, maka otomatis kerjasama politik antara Gerindra dan PKB berakhir.

"Koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya," tandasnya.

Namun pada prinsipnya, Dasco bilang pihaknya menghormati dan mengucapkan selamat berjuang ke PKB. Sekaligus mengajak PKB untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai.

"Agar pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.