Dark/Light Mode

Partai Garuda: Yang Ingin Food Estate Gagal Dan Berhenti Adalah Para Pengecut

Senin, 18 September 2023 10:12 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyesalkan sikap beberapa pihak yang menuduh bahwa Food Estate inisiasi Presiden Jokowi gagal.

Apalagi tuduhan kegagalan itu bahkan merembet ke urusan capres-capresan. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang ditunjuk Jokowi untuk mengomandoi program itu dijadikan sasaran tembak.

Hal itu, untuk menjatuhkan elektabilitas dan popularitasnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga : Puan Dorong BI Bikin Posko Pengaduan Dan Penukaran Uang Mutilasi

"Padahal Presiden Jokowi telah menjelaskan bahwa membangun food estate itu ada prosesnya, ada tahapannya, dan ini baru proses awal," tegas Teddy, Senin (18/9).

Dia menyatakan, penanaman pertama itu sudah pasti gagal. Sementara penanaman kedua, tingkat keberhasilannya baru 25 persen.

"Hal itu harus dilakukan terus sampai dengan tujuh kali penanaman baru bisa normal," imbuhnya.

Baca juga : Kiai Said Ingin Pemimpin Nasioal Berani Dan Bersih Seperti Mahfud

Apalagi, lanjut Teddy, Presiden juga mengatakan, kita harus berani untuk melakukan hal itu.

Jangan mundur hanya karena gagal di penanaman pertama. Jika mundur, sampai kapan pun program itu tidak akan berhasil.

"Jadi, apakah Food Estate gagal? Tentu tidak, karena ini baru proses awal seperti yang telah dijelaskan Presiden Jokowi. Ada proses-proses selanjutnya yang harus dijalankan," tegas Teddy.

Baca juga : Petani Tebu Ganjar Galang Dana Dan Bantu Korban Kebakaran Di Lampung Tengah

Jadi, kata pria yang juga menjabat Juru Bicara Partai Garuda ini, pihak yang menuduh Food Estate gagal dan ingin program itu berhenti, adalah para pengecut.

Padahal, diingatkan Teddy, Presiden Jokowi mengatakan harus berani.

"Mereka tidak ingin ini berhasil dan ingin proses ini berhenti. Tujuannya hanya untuk memenangkan urusan Pilpres, bukan untuk kepentingan bangsa," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.