Dark/Light Mode

Adian Ungkap Penyebab Awal Renggangnya Hubungan Jokowi-PDIP

Rabu, 25 Oktober 2023 12:40 WIB
Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP Adian Napitupulu (Foto: Instgram Adian)
Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP Adian Napitupulu (Foto: Instgram Adian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP Adian Napitupulu menyebut, renggangnya hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP disebabkan isu perpanjangan masa jabatan. Ketika itu, PDIP dengan tegas menolak wacana perpanjangan jabatan yang ramai disuarakan pihak-pihak tertentu.

“Ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kami tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang kita harus tidak setujui,” kata Adian, dalam keterangan resminya, Rabu (25/10).

Menurut Adian, PDIP menolak wacana tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi. PDIP ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

Baca juga : Bantah Pecah Kongsi, Puan: Hubungan PDIP Dengan Jokowi Baik-baik Saja

“Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka. Yang jelas kami bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” tegasnya.

“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana aja,” sambungnya.

Anggota DPR ini mengaku tidak antipati dengan Jokowi. Yang dia sesalkan, perubahan Jokowi yang begitu cepat terhadap PDIP. Padahal, PDIP sudah memberi segalanya untuk Jokowi dan keluarganya, mulai dari menjadi Wali Kota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden dua periode.

Baca juga : BP2MI Harap Pemda dan Lembaga Lainnya Ikut Lindungi PMI

“Ada sejarah begini, dulu ada yang datang minta jadi wali kota, minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi gubernur, minta rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi, dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi. Lalu ada lagi minta untuk anaknya, dikasih lagi. Lalu ada diminta untuk menantu, dikasih lagi. Banyak benar,” bebernya.

Meski begitu, mantan aktivis 1998 ini mengaku sama sekali tidak peduli dengan perubahan sikap Jokowi. Saat ini, Adian fokus memikirkan bagaimana memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo pada Pilpres 2024

Dia juga tidak memusingkan mengenai status Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka di PDIP. Dia menyerahkan masalah itu ke DPP PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca juga : Ganjar Pastikan Lanjutkan Perkuat Kedaulatan Pangan Era Jokowi

“Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar. Bagaimana (status) Gibran, tidak saya pikirkan. Bagaimana (status) Jokowi, nggak saya pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu terus setiap hari untuk Ganjar,” kata Sekjen Pena 98 ini.

Kabar adanya permintaan menambah masa jabatan dan perpanjangan masa jabatan pernah juga disampaikan pengamat politik Yunarto Wijaya. Dia mengaku diminta untuk menggolkan agenda itu, tetapi ditolaknya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.