Dark/Light Mode

Puji Visi Demokrat dalam Pertahanan, Pengamat: Penerapannya Jadi Tantangan

Kamis, 25 Januari 2024 22:43 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Instagram AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Instagram AHY)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia, sebagai negara berkembang dengan potensi besar di panggung internasional, membutuhkan pemimpin yang visioner dan berkomitmen untuk mengangkat martabat bangsa di mata dunia. Dalam pidato yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tergambar jelas visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat, maju, dan berperan aktif di dunia.

Demikian komentar pengamat politik Zaenal Budiono atas pidato politik AHY yang disiarkan serentak di empat stasiun televisi nasional, 18 Januari lalu.

“Pidato yang berjudul 'Indonesia Kuat, Maju dan Makin Berperan di Dunia' ini menekankan pentingnya memperkuat sektor pertahanan dan keamanan nasional. Ini adalah langkah strategis yang sangat penting, mengingat tantangan global yang semakin kompleks, termasuk isu-isu geopolitik dan ekonomi,” ucap Zaenal, yang menjadi konsultan sejumlah lembaga multinasional di wilayah ASEAN.

Baca juga : Mahfud Akan Prioritaskan Pengesahan RUU Pekerja Rumah Tangga Saat Jabat Wapres

“AHY mengakui bahwa dalam menghadapi tantangan global, Indonesia harus memiliki posisi yang jelas dan strategi yang matang. Ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang dinamika global saat ini dan bagaimana Indonesia harus menempatkan dirinya,” kata Zaenal.

Zaenal melanjutkan, pidato AHY itu menyoroti komitmen untuk mengembangkan diplomasi dan kerjasama internasional. Konsep "Million Friends Zero Enemy" yang ditekankan AHY mencerminkan pendekatan inklusif dan terbuka dalam hubungan internasional, yang sangat penting dalam era globalisasi saat ini.

"Pendekatan ini bukan hanya akan membantu Indonesia dalam memperkuat posisinya di tingkat internasional, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan demokrasi nasional,” ucapnya.

Baca juga : Pengamat Nilai Penampilan Gibran Lebih Unggul

 

Namun, dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini juga mengkritisi pidato politik itu. Kata dia, tantangan terbesar yang dihadapi AHY dan Partai Demokrat adalah menerjemahkan visi dan misi ini menjadi aksi nyata.

"Membangun kapasitas pertahanan yang berkelas dunia dan memperkuat diplomasi internasional adalah tugas yang tidak ringan. Ini membutuhkan komitmen, sumber daya, dan terutama konsistensi dalam pelaksanaannya. Lebih dari itu, untuk mewujudkannya Demokrat harus menjadi bagian dari pemerintahan,” imbuhnya.

Baca juga : Gempa M7,0 Guncang Perbatasan China-Kyrgyzstan, Pusat Gempa Di Xinjiang

Kata dia, kesuksesan akan tergantung pada seberapa baik pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mewujudkan visi ini. Ini juga akan menjadi ujian bagi kebijakan-kebijakan internal yang akan menentukan seberapa efektif Indonesia dapat berperan di panggung internasional.

“Kritik yang konstruktif dan pandangan yang optimistis terhadap masa depan Indonesia, seperti yang ditunjukkan dalam pidato ini, adalah langkah awal yang baik. Namun, langkah selanjutnya yang lebih penting adalah implementasi yang konsisten dan efektif dari visi tersebut. Indonesia memiliki potensi yang besar, dan dengan kepemimpinan yang tepat, negara ini bisa menjadi kekuatan yang tidak hanya kuat dan maju, tetapi juga memiliki peran penting dan positif di dunia,” tutup Zaenal.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.