Dark/Light Mode

PKPI: Pernyataan Maaf Presiden dan Wapres Tunjukkan Sikap Tawadhu Alias Rendah Hati

Minggu, 27 Oktober 2019 10:35 WIB
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin saat memimpin sidang kabinet perdana di Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/10). (Foto: Randi Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin saat memimpin sidang kabinet perdana di Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/10). (Foto: Randi Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan mengomentari permintaan maaf Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, karena tak mampu mengakomodir semua pihak, untuk masuk kabinet.

Pernyataan maaf itu dinilai menunjukkan sikap santun dan tawadhu atau rendah hati, dari negarawan dan pemimpin bangsa.

Baca juga : IPB: Kebijakan Amran Mampu Jaga Produksi dan Harga Pangan Stabil

"Permohonan maaf Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf, dapat dimaknai sebagai tauladan akhlak yang baik. Sebagai pemimpin yang peka, memahami suasana kebatinan para pendukung setia. Sangat patut untuk diikuti oleh semua anak bangsa," ujar Verry dalam pesan singkat kepada RMco.id, Minggu (27/10).

Verry meyakini sepenuhnya, pernyataan Presiden dan wapres ini bukan ditujukan untuk PKPI. Mengapa? Karena sejak awal, kata Verry, PKPI memberikan dukungan yang tulus dan tanpa syarat. "Titik tanpa koma," tegasnya.

Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan bersama Jokowi di musim kampanye Pilpres 2019 (Foto: IG @verry_surya_hendrawan)

Baca juga : Kabaharkam Polri : Pengamanan Pelantikan Presiden Libatkan Seluruh Polda

PKPI juga menyebut, penyusunan kabinet adalah hak prerogatif Presiden. PKPI juga sangat memahami dan menghormati sepenuhnya terkait hal ini.

“Kami mendukung susunan kabinet yang telah diumumkan, dan mendoakan kelancaran dalam menjalankan tugas," tegasnya.

Baca juga : Agens Hayati, Cara Murah dan Aman Kendalikan Penyakit Blas pada Padi

Mantan Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini memastikan, PKPI akan terus menjadi pendukung pemerintahan hingga lima tahun mendatang. Tak hanya sekadar mitra konstruktif dan solutif, tetapi juga menjadi bagian aktif dari pembangunan. Menuju Indonesia maju, sejahtera, adil dan makmur. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.