Dark/Light Mode

Jokowi Heran Diisukan Mau Rebut Ketum Golkar & PDIP

Kamis, 4 April 2024 08:58 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi buka suara mengenai tudingan ke dirinya yang mau merebut kursi Ketua Umum PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Jokowi heran kepada pihak yang melemparkan tudingan tersebut.

Jokowi memastikan, tak pernah berniat mengkudeta Megawati Soekarnoputri dari kursi Ketua Umum PDIP. Karena itu, Jokowi meminta agar rumor tersebut dihentikan.

"Jangan, jangan begitu (asal tuduh)! Masa, semuanya mau direbut," kata Jokowi, saat ditanya wartawan, usai melepas bantuan untuk Palestina, di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Saat tanya mengenai komentar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang melempar isu ini, Jokowi menjawab dengan guyon. "Bukannya Golkar? Katanya mau ngerebut Golkar," ucapnya, lalu tertawa.

Sebelumnya, Hasto menuding Jokowi mau merebut PDIP dan juga Golkar. Mula-mula, Hasto bercerita manuver Jokowi demi merebut kursi bos Banteng. Kata dia, Jokowi memberikan mandat kepada salah seorang menteri kepercayaan untuk menghubungi Guru Besar Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bernama Ryaas Rasyid untuk bertemu Mega.

Baca juga : Habis Lebaran, Prabowo ke Amerika

"Ada seorang menteri ini ditugaskan (Jokowi) untuk bertemu Ryaas Rasyid. Lalu, Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi," kata Hasto, pada acara bedah buku "NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971", di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Hasto tak menyebut menteri yang dimaksud. Namun, manuver itu, menurut Hasto, dilakukan sebagai kendaraan politik Jokowi untuk 21 tahun ke depan.

Selain PDIP, dikatakan Hasto, Jokowi juga berupaya mengambil alih Golkar. Upaya itu dilakukan antara lima hingga enam bulan sebelum Pemilu 2024. "Jadi dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan," tudingnya.

Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) tak terima Jokowi dituding demikian.  Sekjen Projo Handoko Gani menegaskan, pernyataan Hasto hoaks.

Menurutnya, tudingan Hasto tidak masuk akal. Sebab, tidak mungkin Jokowi menurunkan standarnya dari seseorang yang menjabat presiden dua periode kemudian ingin memimpin parpol.

Baca juga : Pratikno Kubur Gosip Dititipkan Jadi Menteri

"Wong Pak Jokowi sudah jadi Presiden RI, kok disebut mau jadi ketum partai. Gimana sih?” heran Handoko. 

Selain itu, kata Handoko, Jokowi sangat menghormati Mega. Penghormatan tersebut terlihat dari tidak terjadinya konfrontasi terbuka antara Jokowi dan Mega.

Untuk itu, Handoko meminta Hasto tidak menyebar hoaks. Kata dia, lebih baik Hasto baik fokus pekerjaannya, salah satunya membenahi elektabilitas PDIP yang menurun dalam Pileg dan Pilpres 2024. "Kerja, kerja, kerja Mas Hasto," imbuhnya. 

Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, Jokowi tidak main-main dalam menanggapi tudingan Hasto. Ada bentuk kemarahan dari narasi yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

"Pertama, di panggung depan, ini alarm keras dari Presiden Jokowi kepada Hasto agar tak memberikan pernyataan kontroversial lagi seputar manuver politik beliau ke publik," ucap Agung, kepada Rakyat Merdeka, Rabu (3/4/2024) malam. 

Baca juga : Hakim MK Komentarin Berlian Hotman Paris

"Kedua, di panggung belakang, pernyataan Hasto ini membuka tabir perihal manuver politik Presiden Jokowi sebelum ramai soal Golkar," tambah Agung.

Apakah Jokowi memang mau menjadi ketua umum parpol? Agung menyatakan, sangat mungkin. Sebab, Jokowi perlu kendaraan politik agar tetap eksis di pemerintahan berikutnya.

"Tak bisa dimungkiri ketika tak lagi menjabat Presiden, Jokowi memang membutuhkan kendaraan politik baru bila ingin tetap strategis di orbit kekuasaan. Setidaknya pengaruh beliau tak langsung dieliminasi seketika oleh pemerintahan Prabowo," jelas Agung.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.