Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Jelang Lebaran, kebutuhan uang tunai dalam bentuk pecahan tertentu melonjak. Namun, tingginya animo masyarakat untuk menukarkan uang ke dalam pecahan kecil, belum sebanding dengan layanan yang diberikan oleh industri keuangan.
Akum @purwakartazamannow mengatakan, antusiasme warga Purwakarta, Jawa Barat, untuk menukarkan uang pecahan tertentu terlihat sejak Selasa (2/4/2024). Menurut dia, antrean warga terlihat dari depan pintu masuk BCA hingga sampai pinggir jalan.
“Mereka khawatir tidak bisa menukarkan uang, karena ada penerapan kuota 100 orang. Di Bank BCA antrean penukaran uang jam 7.16 sudah sampai bawah,” tulis akun Instagram @purwakartazamannow.
Warga Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), juga rela antre panjang untuk menukar uang di mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) Sulbar, Rabu (3/4/2024). Salah seorang warga, Wais (27) mengatakan, dia rela antre berjam-jam demi dapat menukar uang baru pecahan kecil, untuk dibagi ke keluarga di hari lebaran.
Baca juga : KPU Rancang Pilgub Jakarta Dua Putaran
“Tapi, pengorbanan antre sejak pagi tidak bebuah hasil, karena ada pembatasan jumlah antrian. Biasanya, di Hari Raya Idul Fitri, kita sebagai kaka, bagi THR untuk saudara dan keponakan di kampung,” ujarnya.
Melalui akun X resmi milik Bank Indonesia (BI), @BankIndonesia tidak menampik membludaknya animo masyarakat yang ingin menukarkan uang, termasuk di layanan kas keliling. Tingginya animo masyarakat, membuat kuota penukaran sering sekali penuh.
“Hai, #SobatRupiah. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, mengenai kuota penukaran uang pecahan kecil melalui kas keliling yang penuh. Hal tersebut terkait tingginya antusiasme masyarakat yang akan menukarkan uang pecahan kecil,” ujar BI dalam keterangannya.
BI juga menjelaskan, kebijakan penukaran uang dalam pecahan kecil di bank konvensional maupun syariah diserahkan sepenuhnya ke industri keuangan terkait.
Baca juga : Darmadi: Direksi Terpukul
“Penukaran uang pecahan kecil di bank umum, syarat dan ketentuan dikembalikan kepada kebijakan perbankan terkait,” jelasnya.
Di media sosial X, keluh kesah masyarakat dalam menukarkan uang pecahan kecil tumpah ruah.
“Guys, info-info penukaran uang pecah di Solo dong. Nggak harus baru, nggak papa deh,” ujar akun @keyyjsw.
Senada, akun @doessense juga mencari info soal penukaran uang di Yogyakarta. Pasalnya, di situs pintar.bi.go.id, kuota penukaran uang sudah habis.
Baca juga : Waspadai Titik Kemacetan, Tol Arah Jawa Paling Padat
“Kuota penukaran uang habis. Meski ada pilihan hari dan jam, tidak bisa dipilih karena tertulis kuota habis. Layanan macam apa ini? Katanya pintar?” keluhnya.
Sementara, akun @diddekarisma heran dengan fenomena penukaran uang di pinggir jalan yang terjadi setiap tahun. Menurut dia, fenomena itu bertolak belakang dengan habisanya uang baru di BI maupun bank lainnya.
“Ini jadi misteri. Kenapa slot penukaran uang baru di BI selalu penuh, tapi orang buka jasa penukaran uang baru di pinggir jalan bejibun. Mereka nukar uang baru di mana ya,” sindirnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 4 April 2024 dengan judul Jelang Hari Raya Idul Fitri, Uang Baru Mulai Diburu
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.