Dark/Light Mode

Tak Kerahkan Massa, Hasto Hadapi Persoalan Hukum Sendirian

Kamis, 6 Juni 2024 20:53 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai menjadi pembicara dalam diskusi memperingati Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024). Foto: Istimewa
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai menjadi pembicara dalam diskusi memperingati Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadapi sejumlah kasus hukum. Terbaru, Hasto dipanggil Polda Metro Jaya atas laporan dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong. Minggu depan giliran KPK memanggil Hasto dalam perkara Harun Masiku.

Hasto mengaku siap menghadapi persoalan hukum ini sendirian. Dia bahkan sempat melarang Komandan Satgas Nasional Cakra Buana PDI Perjuangan Komarudin Watubun, mengerahkan pasukan mengawalnya saat diperiksa di Polda Metro Jaya, Selasa (4/6/2024).

"Kemarin banyak mau menemani, Pak Komarudin, mau kerahkan ribuan Satgas. Tetapi saya bilang nggak usah, nanti malah nggak bagus," ungkap Hasto saat menjadi pembicara dalam diskusi memperingati Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

Baca juga : MK Kabulkan Gugatan PPP Di Beberapa Dapil, Kuasa Hukum: Kita Hormati Putusan

Hasto ingat kisah Proklamator Bung Karno dan Ketua Umum DPP PDIP Prof. Megawati Soekarnoputri saat melawan intimidasi kekuasaan. Hasto bilang, intimidasi yang dialaminya lewat tekanan hukum, belum seberapa dibanding dengan Bung Karno dan Megawati.

"Bung Karno saja bisa berhadapan dengan kolonialisme Belanda sendirian, nggak punya apa-apa," tutur Dosen Universitas Pertahanan ini.

Dia pun ingin meniru Bung Karno yang hanya ditemani oleh rakyat jelata, nelayan, hingga sopir saat menjalani pengasingan di Ende, NTT. Begitupun dengan Megawati saat mendapat tekanan di masa Orde Baru.

Baca juga : DPRD: Jangan Terapkan Hukum Denda Dulu Deh

"Jadi, kalau saya hanya diintimidasi begitu, masih kecil dibanding perjuangan Bung Karno dan Bu Mega," tuturnya.

Hasto menerangkan, pemeriksaan yang dijalaninya di Polda Metro Jaya, masih mendapatkan fasilitas. Seperti datang memakai kendaraan, hingga diliput wartawan.

Bahkan, dia ditemani rekannya, sejumlah politikus PDI Perjuangan, Partai Hanura, serta pengacara dan tim hukum. Kondisi yang amat berbeda dialami dua tokoh panutannya saat mengalami represi di masanya.

Baca juga : Hasto: Kader Banteng Jangan Takut Lancarkan Kritik

"Kalau urusan gerak ke bawah, nah, itu baru massa, gerak bersama-sama. Kalau urusan gini, sudahlah sendiri saja. Nanti dipanggil KPK juga datang, cukup didampingi penasihat hukum. KPK yang mendirikan Bu Mega. Kalau nggak datang, kualat," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.