Dark/Light Mode

Pileg 2019

Golkar Diyakini Juara 2

Minggu, 20 Januari 2019 10:06 WIB
Dua tokoh senior Golkar, Abu Rizal Bakrie dan Akbar Tanjung. (Foto:twitter@DPPGolkar)
Dua tokoh senior Golkar, Abu Rizal Bakrie dan Akbar Tanjung. (Foto:twitter@DPPGolkar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca dihajar sejumlah isu dan kasus, lambat tapi pasti, elektabilitas Partai Golkar mulai merangkak naik. Banyak memprediksi partai beringin akan kembali duduk di posisi papan atas.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan, Partai Golkar secara historis memang terkenal punya mesin kuat. Buktinya, beberapa kali dihajar sejumlah isu dan kasus, partai ini mampu berkibar lagi.

“Golkar sudah teruji sebagai partai modern dan tak tergantung pada satu figur kuat. Mesin partainya saat ini solid,” ujar Adi di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Akhir 2019, Angka Kemiskinan 9,5 Persen

Pasca reformasi, Golkar memang belum mengantarkan kader nya sebagai presiden lewat pemilu. Tapi, dalam Pileg, posisi Golkar selalu unggul dengan minimal menempati posisi dua besar.

Bahkan, pada Pileg 2004, Golkar pernah berjaya sebagai pemenang dengan meraih 24,4 juta atau 21,53 persen. Tren perolehan Pileg Golkar selalu unggul antara rangking 1 dan rangking 2.

"Itu artinya, mesin Golkar teruji. Saya yakin, Golkar bisa rebound di Pileg 2019,” tuturnya.

Baca juga : Didukung 11 Pemda, 2019 Transmigran Digaji Sesuai UMP

Soal coattail effect atau teori efek ekor jas Jokowi, menurutnya tak berpengaruh terhadap Golkar. Sebab, dengan sistem multipartai ekstrem seperti di indonesia, tak selamanya efek ekor jas seirama dengan nasib partai non pengusung utama. Apalagi Pemilu 2019 digelar serentak. “Efek ekor jas tak selamanya linear. Yang menentukan adalah kerja mesin partai, soliditas pemilih tradisional, dan kerja caleg. Golkar punya itu semua,” jelasnya.

Sebagai gambaran, ketika Pilpres 2004 memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), nyatanya hasil Pileg jatuh di genggam Golkar. Bagi dia, mesin akar rumput hingga kinerja caleg akan memberikan pengaruh.

“Contoh ekor jas tak selalu linear pada Pemilu 2004 di mana pilpres dimenangkan SBY tapi di pileg kalah sama Golkar,” tandasnya.

Baca juga : Kyai Ma’ruf Digoyang Tunanetra

Politisi senior Golkar, Akbar Tandjung juga optimis Golkar bisa menembus papan atas. Paling tidak, bisa membuntuti PDIP di posisi kedua. “Minimal tetap nomor 2 tetapi insyaallah bisa kembali menjadi pemenang,” ujar Akbar.

Diakui, berdasarkan survei saat ini memang posisi Golkar turun ke posisi 3 di bawah Gerindra. Meski demikian, dirinya mengatakan Golkar tetap memiliki tekad dan semangat menang.“Terus berjuang dengan satu optimisme agar Golkar bisa menaikkan perolehan suaranya di Pemilu 2019 . Insya Allah bisa jadi pemenang, setidaknya Golkar tetap nomor dua,” pungkasnya. (SSL)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :