Dark/Light Mode

Cukup Dua Pimpinan Masuk Penjara

Eks Gubernur Kalsel Didorong Jadi Ketum PPP Di Muktamar

Sabtu, 16 Mei 2020 04:12 WIB
Cukup Dua Pimpinan Masuk Penjara Eks Gubernur Kalsel Didorong Jadi Ketum PPP Di Muktamar

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski waktu pelaksanaan Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum ditentukan, dinamika perebutan kursi ketua umum semakin dinamis. Beberapa nama baru calon ketua umum muncul di internal partai berlambang Kabah tersebut.

Nama baru sebagai kandidat ketua umum yakni mantan bupati dua periode dan mantan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) dua periode, Rudy Ari­fin.

Saat ini, Rudy menja­bat Ketua DPP PPP yang membidangi wilayah Kalsel, Kalteng, Kaltara dan Kaltim. Sebelumnya, Rudy juga menjadi ketua DPW PPP Kalsel.

Baca juga : Sukur Sayangkan Pernyataan Gubernur Edy Soal Festival Danau Toba

Beredarnya nama Rudy Arifin sebagai kandidat ketua umum diakui oleh Ketua DPP PPP Ru­diman.

Ia mengungkapkan, Rudy memenuhi kriteria dan track record untuk menjadi ketua umum PPP masa depan.

“Ada calon ketum baru. Namanya Rudy Arifin. Dia potensial jadi ketum. Dia mantan gubernur Kalsel, ketua PPP provinsi. Sekarang salah satu ketua DPP,” ungkapnya.

Baca juga : Kerja di Darat Malah Berurusan Sama KPK

Dia yakin, di antara semua kader PPP yang siap untuk men­jadi ketua umum Rudy dianggap kader yang paling siap dari segala hal. Yang lebih penting, semangatnya Rudy untuk membesarkan PPP.

Tekad itu terlihat ketika Rudy menjadi ketua DPW PPP,wilayah Kalsel menjadi basis suara PPP dan mengantarkan kader menjadi anggota DPRD kabupaten, provinsi hingga DPR.

Dia pun mengajak kepada seluruh kader dan pengurus daerah untuk memilih ketua umum yang benar-benar berkhidmat untuk partai, bukan untuk kepentingan pribadinya saja.

Baca juga : Bahlil Dan Wempi Masuk Kabinet, Gubernur Lukas Happy Ada Perwakilan Papua

Sebab, jika ketua umum masih berkutat dengan masalah pribadi dan mengedepankan egonya akan menjadi persoalan.

Contohnya, ketika zaman Suryadharma Ali dan Romahurmuziy alias Romy.

“Cukuplah dua ketum masuk penjara. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak salah pilih ketua umum lagi,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.