Dark/Light Mode

Gegara Terdampak Corona

Politisi Muda Hanura Sedih Hotel Dan Pariwisata Anjlok

Sabtu, 30 Mei 2020 07:39 WIB
Gerry Hukubun
Gerry Hukubun

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri perhotelan dan pariwisata paling terkena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19) yang entah kapan akan berakhir.

Hal itu yang dirasakan politisi muda Partai Hanura Gerry Hukubun saat berbincang-bincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin. “Bahkan menurut saya, industri pariwisata dan perhotelan di Indonesia mengalami dampak yang paling parah akibat pandemi ini,” kata GH, sapaan Gerry Hukubun.

Menurut politisi yang hobinya jalan-jalan ini, sudah hampir tiga bulan Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Selain dampak kesehatan, dampak ekonomi sangat terasa di setiap elemen pelaku usaha dari setiap tingkatan. Dari pemilik usaha sampai karyawan mengalami kondisi yang sama sesuai skalanya.

Baca juga : Angkasa Pura I Kembali Tebar Paket Sembako Di Pulau Jawa

Kata GH, Covid-19 sebetulnya bukan penyakit yang paling berbahaya di dunia jika dibandingkan  dengan beberapa penyakit lain. Namun, ada satu faktor yang membuat penyakit betul-betul berdampak signifikan terhadap sektor ekonomi, yaitu proses penularan yang sangat cepat dan berdampak cepat pula terhadap kesehatan, bahkan kelangsungan hidup seseorang.

Dan dalam proses untuk mencegah penularan ini berlanjut, satu-satunya cara adalah menghindari kontak langsung antara sesama manusia. Pasalnya, terkumpulnya orang dalam jumlah besar ini membuat perkembangan virus semakin cepat.

“Artinya, jika dilihat dari segi ekonomi, usaha industrial yang berhubungan dengan mengumpulkan orang pasti akan sangat terdampak dalam waktu yang sangat lama. Salah satunya ya industri perhotelan dan pariwisata,” jelasnya.

Baca juga : Mahfud MD: Kalau Terpaksa Halal Bi Halal Dengan Keluarga Inti Saja

Menurut anggota Dewan Kehormatan Hanura ini, selain turis domestik, sektor perhotelan dan pariwisata di Indonesia sangat diminati juga oleh turis mancanegara karena daya tarik objek wisata Indonesia.

Tapi dengan situasi saat ini, akan sangat susah untuk turis asing bisa datang ke Indonesia. Selain karena faktor keamanan kesehatan, jalur transportasi juga akan sangat sulit.

Perusahaan penerbangan pun diyakini tidak bisa beroperasi secara maksimal walaupun pada akhirnya jalur penerbangan dibuka kembali oleh pemerintah masing-masing negara.

Baca juga : Sebel, WHO Bikin Parno

Dengan menurunnya tingkat penumpang yang bepergian, maskapai akan kesulitan mengontrol cost and incomeoperationalmereka. Dengan kondisi seperti ini diyakini leveloccupancyhunian hotel menurun drastis.

“Ini sangat disayangkan, karena pemerintah sebetulnya sangat berkeinginan meningkatkan industri pariwisata di Indonesia lewat program penambahan 10 Bali baru,” tuturnya.

Kendati begitu, lanjut GH, ada beberapa bisnis yang malah bisa bertahan di tengah situasi saat ini. “Bisnis e-commerce(serba online), asuransi, alat kesehatan, transportasi online akan bertahan. Malah menjadi peluang untuk berkembang,” katanya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.