Dark/Light Mode

PAN Usul Preshold Nol Persen

Bagus Jika Banyak Pilihan Calon Di 2024, Jangan 4 L

Kamis, 11 Juni 2020 07:16 WIB
PAN Eddy Soeparno
PAN Eddy Soeparno

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Amanat Nasional (PAN) berharap angka Presidential Threshold (Preshold), atau ambang batas pengajuan calon presiden di Pemilu 2024 nol persen. Supaya banyak capres yang bertarung.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

“Saya mengambil sikap partai menjelang 2019. Kalau bisa nol persen atau dibuat ringan sehingga memberikan kesempatan kepada putra putri terbaik bangsa untuk berkontestasi di Pilpres 2024,” ujar Eddy. 

Kalau angka Preshold nol persen atau rendah akan semakin banyak opsi dan peluang untuk bisa maju. “Jadi kita tidak terkunci pada pasangan yang terbatas. Pada 4 L (loe lagi, loe lagi),”katanya. 

Baca juga : Presiden Buka Peluang Ujian Nasional Ditiadakan

Angka Preshold tinggi, dilanjutkan dia, juga akan tergantung pada kesepakatan partai politik. Misalnya, ada parpol yang prinsipnya ingin menjegal calon lain. 

“Pokoknya yang bisa maju si A dan si B. Lalu, dibuat koalisi supaya C tidak bisa maju,” ujarnya. 

Dia pun memberikan contoh di Pilpres 2019. Parpol besar sudah mengkapling jika yang bisa maju itu adalah Jokowi vs Prabowo. Gatot Nurmantyo tidak boleh maju. 

“Sudah terkunci dah. Padahal itu kan opsi dalam pilihan,” katanya. 

Baca juga : PBNU Dianggap Aneh

Mengenai angka moderat Preshold, Eddy enggan menyebutkan. Kata dia, soal angka itu relatif, tapi yang menjadi fokus PAN adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya. 

Sama, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menginginkan agar angka Preshold di Pemilu 2024 nol persen. 

“Menurut saya yang terbaik presidential threshold nol persen. Kalau harus ada pembatasan ya maksimum 10 persen. Agar lebih banyak pilihan di meja hidangan demokrasi,” kata Fadli. 

Menurut dia, dengan nol persen akan memudahkan putra putri bangsa untuk berkompetisi menjadi pemimpin bangsa. 

Baca juga : GoFood Kuasai 75 Persen Pangsa Pasar Pesan Antar Makanan

Diakui Fadli, kesempatan untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres sangat sulit dan berat karena harus memenuhi syarat 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di parlemen. Dengan syarat itu, maka yang akan maju hanya 2 hingga 3 calon saja. 

“Saya kira cuma maksimum tiga pasangan bahkan akan selalu dibuat dua pasangan. Kalau bisa dua itu yang acceptable bagi kepentingan yang besar,” kata Ketua BKASP DPR itu. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.