Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Bidik 77 Persen Pemilih
KPUD Kota Solo pasang target tinggi dalam hal partisi pasi pemilih. Penyelenggara pemilu ini membidik 77,5 persen atau lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2004.
Ketua KPUD Solo Nurul Sutarti mengatakan, sejak awal pihaknya menargetkan bisa meraih hasil maksimal dalam Pilkada 2020. Salah satunya partisipasi pemilih. Meski di tengah pandemi, pihaknya menargetkan angka partisipasi 77,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berbasiskan data Pemilu 2019.
“Bahkan, target tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo 2020 sebanyak 77,5 persen,” ujarnya kemarin.
Baca juga : Prabowo Senyum-senyum Saat Dengar Ponakannya Mau Maju
Nurul mengatakan, target partipasi pemilih di Pilkada 2020 terbilang tinggi dibandingkan pemilupemilu lainnya. Sebagai contoh, tingkat partisipasi pe milih pada Pilkada Solo 2010 hanya 71 persen, sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 74 persen.
“Bahkan tingkat kehadiran pemilih pada pemilihan umum (pemilu) serentak pertama di In donesia pada 4tahun 2004 hanya 76 persen,” jelasnya.
Terkait strategi menarik pemilih di tengah pandemi, Nurul mengaku bahwa pihaknya akan meniru taktik Korea Selatan. Di Negeri Ginseng tersebut partisi pasi masyarakat dalam pemilu sangat tinggi meski digelar saat pandemi.
“Kami akan berlajar pengala man pemilu di Korsel, justru di tengah pandemi tingkat partisipasi pemilih paling tinggi dari pada tahuntahun sebelumnya,” jelasnya.
Baca juga : Pilkada Kota Palu, Perindo Dukung Sang Petahana
Salah satu taktik yang akan diterapkan seperti di Korsel, Nurul menegaskan, bahwa pelaksanaan Pilkada 2020 akan menerapkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun dan mengecek suhu badan calon pemilih sebelum memberikan hak suaranya.
Dia juga mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi secara daring dan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tingkat partisipasi pemilih mencapai target 77,5 persen.
Senada, Bawaslu Kota Solo siap mensukseskan pilkada. Ketua Bawaslu Kota Solo Budi Wahyono mengatakan, pihaknya telah mengaktivasi kembali pan wascam dan panwaskel setelah koordinasi secara online dengan Bawaslu Jateng.
Menurut dia, pengaktifan pengawas ini cukup penting. Sebab, Bawaslu sudah ditunggu tahap pengawasan verifikasi faktual syarat dukungan pasangan calon perseorangan, Bagyo Wahyono FX Supardjo (Bajo) yang akan dimulai 24 Juni 2020. Verifikasi tersebut dilakukan KPU Solo.
Baca juga : Pilkada Kota Medan, PDIP Masih Godok Nama
Untuk itu peningkatan kapasitas dan dukungan alat pelindung diri (APD) merupakan prioritas untuk disiapkan bagi personel. “Kesiapan personel dan APD menjadi keniscayaan dalam pelaksanaan tugas,” tutur dia.
Apalagi sudah ada Surat Edaran (SE) Bawaslu No 1097/2020 bahwa aktivasi panwascam dan panwaskel paling lambat 15 Juni 2020. Setelah aktivasi panwascam dan panwaskel, Bawaslu Solo tengah menyiapkan APD Covid19.
Alat itu akan digunakan oleh seluruh jajaran Bawaslu Solo dalam pengawasan tahap verifikasi faktual syarat dukungan calon perseorangan. Proses itu akan mendatangi satu per satu pendukung pasangan calon per seorangan Bajo. [EDY/SSL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya