Dark/Light Mode

Pemerintah Jangan Anggap Remeh Resesi Ekonomi

Selasa, 1 September 2020 22:28 WIB
Syaifullah Tamliha. [Foto: Istimewa]
Syaifullah Tamliha. [Foto: Istimewa]

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha mengingatkan pemerintah tidak menganggap remeh resesi ekonomi yang akan melanda Indonesia. Menteri terkait diminta waspada.

"Saya lihat Menteri Keuangan Sri Mulyani masih santai saja, berarti ekonomi Indonesia masih baik. Saya harap dia ke depan tidak frustasi menghadapi keadaan ekonomi sekarang," katanya di Jakarta, Senin (31/8/2020).

Baca juga : Kementan Jaga Stabilisasi Harga Ayam Potong

Syaifullah menilai, Indonesia sebenarnya sekarang sudah mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi sudah minus di atas 5 persen dua kuartal berturut-turut.

"Daya beli masyarakat sekarang melemah. Ekonomi terbantu karena ada belanja dari pemerintah pusat. Kalau belanja sektor private melemah," ujarnya.

Baca juga : Mega Perintahkan Banteng Jaga Jokowi

Dia berharap, resesi ekonomi yang dialami Indonesia tidak berujung seperti krisis ekonomi yang dialami pada tahun 1998, yang berujung krisis nasional di segala bidang.

"Untungnya rakyat sekarang tidak kelaparan. Kalau di daerah dampak resesi tidak terlalu terasa karena pertanian sekarang mamasuki musim panen," katanya.

Baca juga : KNPI Minta Jangan Ada Yang Recoki BUMN

Diingatkannya, resesi ekonomi bisa berujung pada krisis nasional apabila tidak ditangani dengan baik dan serius oleh pemerintah.

"Pak Mahfud MD (Menko Polhukam) pernah mengkhawatirkan akan ada krisis nasional. Nah, krisis nasional ini perlu kita hindari, jangan sampai terjadi di segala bidang," pungkas Wakil Ketua Fraksi PPP ini. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.