Dark/Light Mode

Ditantang Kasih Bukti, Prabowo Nunggu Diundang Jokowi

Senin, 4 Maret 2019 09:40 WIB
Paslon 02, Prabowo-Sandi (tengah) di acara Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) dan silaturahmi dengan warga Muhammadiyah, di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3). (Foto: IG @sandiuno)
Paslon 02, Prabowo-Sandi (tengah) di acara Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) dan silaturahmi dengan warga Muhammadiyah, di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3). (Foto: IG @sandiuno)

RM.id  Rakyat Merdeka - Prabowo dan Jokowi saling sahut. Memang tak saling sebut nama. Tapi, publik tahu mereka sedang saling jual beli serangan. Prabowo yang mengawali. Dia menyanyikan lagu lamanya. Ada kebocoran uang negara. Juga ada uang 11 ribu triliun milik WNI di luar negeri.

Jokowi tidak diam. Jokowi minta bukti soal itu. Kalau buktinya ada, Jokowi akan memburunya. Giliran kemarin, Prabowo menyikapi tantangan Jokowi itu. "Silakan undang saya untuk ceramah," kata Prabowo saat menyampaikan pidato di acara "Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) dan Silaturahmi Dengan Warga Muhammadiyah", di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3).

Dalam pidatonya itu, Prabowo kembali mengungkapkan kebocoran uang negara. Kali ini, dia mengungkap adanya devisa 200 miliar dolar AS atau sekitar 1.000 triliun yang mengalir keluar negeri.

Baca juga : Hari ini, 1000 WNI Di Eropa Dukung Jokowi

Kata Prabowo, cadangan devisa kita mestinya surplus 350-375 miliar dolar AS. Tapi, tiap tahun, yang ada hanya 100 miliar dolar AS. Prabowo mempertanyakan, ke mana yang 200 miliar dolar AS itu.

Menurutnya, itu tugas eksekutif untuk menghentikan kebocoran tersebut. Prabowo berjanji akan menghentikannya, apabila mendapatkan mandat dari rakyat di Pilpres 2019. "Kalau nakhoda tidak mengerti kapalnya sudah bocor, itu berbahaya. Saya berkali-kali mengatakan hal ini," sebutnya.

Prabowo menegaskan, sudah menguraikan adanya kebocoran anggaran tersebut dalam bukunya yang berjudul "Indonesia Paradoks". Karena mengungkap ini, tak jarang dia diejek dan dianggap sebagai bentuk pesimisme.

Baca juga : Tiga Kartu Sakti Dongkrak Jokowi

"Kapal kita sedang bocor, boleh Prabowo diejek, dibilang pesimis. Namun, ini fakta. Nanti, setelah dilantik, saya akan membentuk tim untuk mengatasi permasalahan ini," katanya.

Prabowo mengaku siap membuktikan dan mempertanggungjawabkan data yang dikemukakan. Dia mempersilakan pihak-pihak yang menuntut bukti, agar mengundangnya berceramah. Prabowo mengklaim, bukti kebocoran tersebut sudah diakui pemerintahan Jokowi-JK dengan pernyataan Menteri Keuangan, yang mengatakan kekayaan WNI di luar negeri berjumlah sekian ribu triliun rupiah.

Lalu, Presiden Jokowi membuat kebijakan tax amnesty, yang diharapkan mampu membawa kembali uang warga Indonesia ke dalam negeri. Tapi, saat dia kembali mengungkit soal ini, pernyataan yang keluar dari pemerintah berbeda. "Kini, ada tokoh di dalam pemerintahan, yang membantah ucapan pemerintah 2-3 tahun lalu. Justru, saya agak aneh, agak kaget. Kok sekarang, tokoh pemerintahan sekarang seolah-olah bantah omongan pemerintah sendiri 2 tahun yang lalu atau 3 tahun yang lalu?" ucap Prabowo.

Baca juga : Prabowo Ngigau Lagi

"Saya tidak mengerti apa yang terjadi di sini, apakah penasehatnya diganti atau bagaimana?" ujarnya, yang disambut tawa hadirin.

Menurut Prabowo, salah satu penyebab kebocoran uang negara itu adalah sistem ekonomi Indonesia yang sangat liberal. Salah satu contoh, banyak hasil kekayaan alam justru dibawa ke luar negeri. Padahal, modal dan sumbernya dari dalam negeri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.