Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Beresin Urusan Kudeta

AHY Mulai Bersih-bersih

Kamis, 11 Februari 2021 05:37 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Antara)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah isu kudeta mulai menurun tensinya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mulai bersih-bersih di internal. Sejumlah kader yang diduga terlibat rencana kudeta mulai diperiksa.

Jhoni Allen Marbun disebut-sebut orang pertama yang nasibnya segera diputuskan Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai berlambang Mercy itu. Jhoni diduga terlibat dalam upaya kudeta kepemimpinan AHY. Jhoni merupakan kader aktif yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR. Dia duduk di Komisi V.

Dugaan keterlibatan Jhoni diungkap oleh Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron. Pemilik sapaan akrab Kang Hero itu mengkonfirmasi, kader aktif di partainya yang terlibat dalam upaya kudeta terhadap AHY adalah Jhoni. "Ya benar," ungkap Hero. 

Sejumlah kader di level DPD pun sebelumnya telah mengungkap peran Jhoni, yang aktif melobi untuk melancarkan upaya kudeta AHY lewat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB). Jauh sebelumnya, Jhoni memang telah mbalelo pada Pilpres 2019 itu. Dia memilih mendukung Jokowi-Ma’ruf dibandingkan calon presiden dari partainya, Prabowo-Sandi.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partai akan menggunakan mekanisme internal berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dalam menelusuri dugaan keterlibatan kader internalnya ini.

Baca juga : Berdikari, Jalan Iran Tegak Berdiri

"Untuk kader yang terlibat, saat ini sedang dalam proses pendalaman di Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai," kata Herzaky kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sayangnya, Herzaky tidak mau menyebutkan nama-nama yang akan dan telah diperiksa. Dia cuma bilang masih dalam proses pemeriksaan partainya. "Intinya sedang proses internal sesuai AD/ART oleh Wanhor. Ya, nama-nama yang potensi terlibat apakah inisiator atau kaki tangan," bebernya. 

Dia menyebut, pemeriksaan tidak hanya kepada kader aktif saja. Tapi juga mereka yang masih menggunakan kartu tanda anggota Partai Demokrat. Jika ditemukan pelanggaran, maka sanksi terberat adalah pemecatan. "Kalau aktif, proses lanjutannya di internal. Kalau nggak aktif tetap saja kader kan," bebernya. 

Selain Jhoni, terdapat kader aktif maupun tidak aktif yang disinyalir sebagai perancang kudeta Demokrat. 

Mereka yang terlibat diduga ikut hadir di konferensi pers di Dapur Sunda, Mall Bellagio, Jakarta Selatan, Selasa (2/2). 

Baca juga : AP I Gercep Tangani Banjir

Untuk diketahui, saat acara konferensi pers itu hadir mantan Wasekjen Demokrat, Ahmad Yahya; mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, HM Darmizal; mantan Ketua DPP Partai Demokrat, Yus Sudarso;  Hengky Luntungan dan Tri Yulianto.

Apakah mereka yang Herzaky maksud? "Saya belum bisa sebutkan nama dan ujungnya sampai prosesnya selesai," jelasnya. 

Proses penanganan isu kudeta harus dilakukan secara cermat. Berbagai tahapan pun bakal dijalankan. "Ada pendalaman data, termasuk nantinya ada yang dipanggil atau tidak dipanggil. Kami akan lalui tahapan dengan penuh kehati-hatian," imbuh politisi muda itu. 

Menurut dia, setelah kejadian ini, seluruh kader semakin solid dan bersatu melawan musuh bersama. Yaitu siapapun yang akan merampas kepemimpinan Partai Demokrat yang sah. "Tercatat 34 DPD yang melakukannya. Inisiatif mereka sendiri. Kemudian mereka publikasikan di medsosnya masing-masing," ujarnya. 

Menurutnya, langkah itu mereka lakukan demi menjaga nilai-nilai demokrasi. Khususnya Partai Demokrat sendiri. "Bagaimanapun, soliditas partai politik bakal bermanfaat besar untuk menjaga dan mengawal demokrasi kita," bebernya. 

Baca juga : Militer Myanmar Lakukan Kudeta, Ini Komentar Dunia

Bagaimana tanggapan pengamat dengan bersih-bersih yang dilakukan Partai Demokrat?  Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah mengatakan, aksi bersih-bersih Partai Demokrat sangat beralasan. Apalagi terhadap kader yang pemikiran dan langkahnya berbeda.

"Kolektivitas diperlukan parpol untuk tetap survive. Jika ada penanda kader keluar dari garis komando Ketua Umum, maka sudah tepat jika parpol segera membersihkan diri dari kader semacam itu," tukasnya. 

Dia menilai, Partai Demokrat telah mempertimbangkan matang-matang konsekuensi yang bakal diterima, apabila harus meminimalisir keanggotaan. "Bagi Partai Demokrat, lebih baik kehilangan banyak kader daripada harus terus berjibaku dengan keretakan struktur dari dalam," pungkasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.