Dark/Light Mode

Saurip Kadi Semprot Prabowo

Negaranya Kecil, Militer Singapura Memang Harus Unggul

Selasa, 2 April 2019 08:08 WIB
Capres 02 Prabowo Subianto saat debat capres ke-4 , Sabtu (30/3) di Hotel Shangri-La, Jakarta. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka).
Capres 02 Prabowo Subianto saat debat capres ke-4 , Sabtu (30/3) di Hotel Shangri-La, Jakarta. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI, Mayjen (Purn) Saurip Kadi mengkritik penampilan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto pada debat capres ke-4 lalu.

“Prabowo kembali mempermalukan TNI, karena ternyata tidak mengetahui bahwa di seluruh dunia, yang digunakan dalam menyusun rencana pertahanan adalah ‘hakikat ancaman’ yang bakal dihadapi sebuah negara,” kata Saurip dalam keterangan persnya, Senin (1/4).

Jebolan Akabri angkatan ‘73 ini menjelaskan, ‘hakikat ancaman’ adanya di perkiraan intelijen strategis, baik jangka pendek, menengah dan panjang. Oleh karena itu, di setiap kedutaan besar negara manapun dilengkapi dengan atase pertahanan dari ketiga angkatan.

Baca juga : Ini Tantangan 2 Capres Di Bidang Keamanan Internasional

“Sehingga dasar penyusunan hakikat ancaman benar-benar valid, sama sekali bukan asumsi apa￾agi halusinasi. Merekalah Badan Pengumpul Keterangan yang resmi dibiayai negara,” terangnya.

Dia menyebut, Jokowi sebagai sipil justru mengetahui perang zaman sekarang bukan lagi adu kekuatan persenjataan. Melainkan perang asimetris yang intinya adalah bagaimana mempengaruhi rakyat negara lawan melalui perubahan mindset.

Negara lain pun, lanjut Saurip, telah mengubah konsep pertahanan mereka. Bahkan, Amerika Serikat (AS) juga sudah menutup sejumlah pangkalan militernya di negara lain.

Baca juga : Kunker Ke Malut, Menpora Ziarah Ke Makam Herman Sikumbang

Terkait anggaran, Saurip menyebut Prabowo juga keliru. Apalagi membandingkan besaran anggaran militer Indonesia dengan Singapura. Pasalnya luas wilayah Singapura hanya sebesar Kabupaten Brebes.

“Dengan luas wilayah yang kecil, tidak lebih dari Kabupaten Brebes, tapi menguasai kekuatan ekonomi kawasan melalui jasa finansial dan perdagangan, maka tidak ada pilihan, Singapura harus mempunyai keunggulan di bidang militer,” jelasnya.

Dia menyarankan, sebaiknya Prabowo belajar lagi perihal pertahanan dan keamanan yang terbaru sesuai zaman now. “Kalau perlu, melalui ‘bimbingan belajar,” kata Saurip.

Baca juga : Dari Semarang, Prabowo Langsung Jenguk Ibu Ani Di Singapura

Apa tanggapan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi? Jubir BPN Nizar Zahro menilai, pernyataan Prabowo menunjukkan kekurangan pemerintahan saat ini. Dia menilai, kritik Prabowo ntuk menegaskan, Jokowi tak serius dalam menyiapkan pertahanan negara yang kuat.

“Prabowo berulang-kali menyebut negara harus kuat agar dihormati dalam percaturan global. Sebaliknya, Jokowi berpikir berbeda, katanya dalam 20 tahun ke depan tidak ada serangan musuh. Itu pemikiran yang fatal,” kata Nizar.

Nizar menambahkan, fokus pemerintah pada insfrastruktur telah salah kaprah. Apalagi dengan mengabaikan ketahanan militer. “Buat apa susah payah membangun infrastruktur jika pertahanan mudah dibobol,” lanjut politisi Gerindra itu. [HEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.