Dark/Light Mode

Moeldoko Caplok Demokrat

Karena Mau, Jadi Lupa Malu

Sabtu, 6 Maret 2021 07:55 WIB
Moeldoko melakukan pidato pertama usai terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Sedang, tadi malam. (Foto: Antara)
Moeldoko melakukan pidato pertama usai terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Sedang, tadi malam. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu kudeta yang dibongkar AHY awal bulan lalu, ternyata terbukti. Kemarin, Moeldoko yang berkali-kali membantah akan melakukan kudeta, akhirnya menyatakan dengan lantang, menerima kursi ketum Demokrat lewat gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara. AHY dan SBY menilai KLB itu abal-abal, gadungan, inkonstitusional. Bahkan, SBY bicara soal pribadi yang tak tahu malu.

Kemarin, polemik kudeta Partai Demokrat mencapai klimaks. KLB yang digerakkan Jhoni Allen, Darmizal, dan Marzuki Alie, tak terbendung. Meski orang-orang Demokrat berusaha menggagalkan, KLB itu tetap terlaksana dan memilih Moeldoko sebagai ketua umum.

Suasana di Deli Serdang sempat memanas. Massa pro dan kontra KLB sempat bentrok di SPBU, dekat The Hill Hotel And Resort Sibolangit, lokasi kongres digelarnya. Kericuhan yang berlangsung sekitar 15 menit itu, juga sempat bikin arus lalu-lintas terganggu.

Baca juga : Paloh Kaget, Prihatin Dan Sedih

Bentrokan terjadi setelah massa yang dibawa Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain hendak mendatangi lokasi KLB. Beberapa massa berkaos "Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat" bahkan sampai mengayunkan besi pembatas SPBU ke arah massa penolak KLB. Salah seorang yang berkaos biru sempat tergeletak jatuh di tengah kerumunan massa itu. 

Meskipun di luar arena ricuh, KLB tetap digelar. Mulainya sekitar 14.30 WIB. Saat itu, Moeldoko belum sampai ke lokasi. Sidang dipimpin Jhoni Allen berlangsung cepat. Sekitar pukul setengah 15.30 WIB, KLB sudah berhasil menetapkan ketua umum. Moeldoko terpilih secara aklamasi. Sementara Marzuki Ali, ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina.

"Memutuskan, menetapkan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2021-2025," ucap Jhoni.

Baca juga : Moeldoko, Jadi Ketua Umum Demokrat Versi KLB Sumut

Darmizal kemudian menelepon Moeldoko untuk menanyakan kesiapan. Moeldoko berusaha jaim. Ia melontarkan beberapa pertanyaan terlebih dahulu. "Tolong dijawab. Apakah KLB ini sesuai AD/ART atau tidak?" tanya Moeldoko. "Sesuai," jawab peserta KLB serempak.

"Yang kedua, saya ingin tahu keseriusan kalian memilih saya untuk memimpin Partai Demokrat. Serius atau tidak?" tanya dia lagi. "Serius!" jawab peserta.

"Oke, baik. Dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan Saudara. Untuk kita terima menjadi ketua umum," timpal Moeldoko.

Baca juga : Para Pendiri: Takkan Ada Demokrat Tanpa SBY

Sekitar pukul 21.35 WIB, Moeldoko datang ke lokasi KLB. Dia hadir mengenakan jaket Partai Demokrat disambut dan disambut gegap-gempita.

Di Jakarta, berselang satu jam setelah Moeldoko terpilih, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers. Dia menegakan, KLB yang memilih Moeldoko ilegal, abal-abal, inkonstitusional dan tidak sesuai AD/ART partai. Yang hadir di KLB bukan pemilik suara sah. Tidak ada pengurus DPD, tidak ada pengurus DPC.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.