Dark/Light Mode

AHY Dan Moeldoko Mulai Menahan Diri, Bagus Lah

Rabu, 10 Februari 2021 06:51 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah 10 hari, gelombang isu kudeta Partai Demokrat mulai mereda. Dua aktor utamanya, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mulai menahan diri.

Kemarin, Moeldoko muncul di hadapan publik. Dia menerima laporan dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. 

Di kesempatan ini, Moeldoko tak ngomong soal isu kudeta Partai Demokrat. Dia memilih hanya berbicara mengenai pengawalan program bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak Corona. Apalagi, dalam pertemuan itu, Lakpesdam PBNU melaporkan temuan 73 kasus kesalahan administrasi, permasalahan data, dan transparansi penyaluran bansos.

Baca juga : Moeldoko Menggoyang Demokrat, Ada Apa?

“Kantor Staf Presiden (KSP) mengapresiasi dan mendukung pihak-pihak yang ingin menjadi mitra strategis untuk pengawalan program bansos," ucapnya, dalam keterangan tertulis yang dibagikan ke media. 

Pihak Demokrat juga sama. AHY memilih diam. Sejak konferensi pers soal kudeta pada Senin pekan lalu, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, tak lagi bicara soal kudeta.

Kader-kader muda Partai Demokrat seperti Andi Arief dan Rachland Nashidik juga, diam. Sebelumnya, mereka begitu gencar menyerang Moeldoko melalui cuitan-cuitan di twitter. 

Baca juga : Jalani Isolasi Mandiri, Audy Nangis Dengar Suara Anak

Kemarin, Andi Arief, melalui akun Twitter @Andiarief__ memilih mencuit mengenai aktivitas kader Partai Demokrat yang sedang membagi-bagikan makanan untuk korban banjir. Sedangkan Rachland, melalui akun Twitter @RachlandNashidik, justru mempromosikan usaha jualan ikan temannya.

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Amir Santoso senang dengan sikap Moeldoko dan AHY yang sudah mulai menahan diri ini. Dia pun berharap, kegaduhan isu kudeta Partai Demokrat benar-benar selesai dan tak berlanjut lagi. Sebab, masih banyak pekerjaan di negeri ini yang belum diselesaikan. 

“Masalah pandemi dan kesejahteraan masyarakat harus lebih diprioritaskan,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Dituding Obok-obok Demokrat, Moeldoko: Jadi Pemimpin, Jangan Baperan

Di masa sulit seperti saat ini, kata dia, elite partai dan Pemerintah harus bersatu-padu mengutamakan kepentingan masyarakat. Karena itu, jangan ada lagi yang mengumbar pernyataan politik, sehingga mengundang polemik. “Semestinya kita puasa dulu untuk saling berkonflik,” sarannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.