Dark/Light Mode

Komandan Kogasma AHY: Caleg Demokrat Bebas Pilih Capres Supaya Lolos Ke DPR

Kamis, 29 November 2018 12:44 WIB
Komandan Kogasma AHY: Caleg Demokrat Bebas Pilih Capres Supaya Lolos Ke DPR

 Sebelumnya 
Banyak Caleg Ogah Kampanye Capres 

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun mengatakan, banyak calon legislatif(caleg) di daerah enggan mengkampanyekan paslon capres-cawapres yang didukung partainya di pusat. Ini karena caleg daerah itu berada di basis kekuatan capres-cawapres yang bukan usungan partainya.

Baca juga : Berkah Jokowi & Prabowo Hanya Ke PDIP Dan Gerindra

“Wajar kalau caleg berkampanye untuk partai dan dirinya sediri. Jika caleg partai pendukung Jokowi-Ma’ruf kampanye di basis pendukung Prabowo-Sandi itu sama saja bunuh diri.Bisa-bisa partainya tidak lolos ke Senayan karena tak meraih PT 4 persen,” jelas Rico usaimemaparkan hasil survei bertajuk “Elektabilitas Capres: Mampukah Jokowi berlari Kencang, dan Prabowo Mengejar?” di Jakarta, kemarin.

Karena itu, kata Rico, caleg harus pintar-pintar mengatur siasat terutama bagi caleg yang partainya mendukung capres tertentu, tapi warganya tak mendukung. “Kalau partai pendukung Jokowi berjuang keras yang diuntungkan PDIP. Sebaliknya, caleg berkoar-koar menangkan Prabowo yang untuk hanya Gerindra saja,” bebernya.

Baca juga : Program Tol Suramadu Gratis Bukan Kampanye Terselubung

Berbeda kalau caleg di daerah dimana masyarakat mendukung capres itu dan caleg partainya juga mendukung capres-cawapres sama. “Kalau itu, caleg bakal ngegas dan semaksimal mungkin memanfaatkan elektabilitas capres dukung masyarakat dan partainya itu,” paparnya.

Saat ini, ujaranya, partai seolah tersadar bahwa mereka telah melakukan bunuh diri politik dengan mengeluarkan kebijakan pemilu serentak, syarat president threshold 20 persen dan parlimentary treshold (PT) 4 persen.

Baca juga : Humphrey Pastikan Tidak Bawa Gerbong Kosong Untuk Prabowo

“Ketika menentukan syarat capres 20 persen, PT 4 persen dan Pemilu serentak, itu artinya mereka menggali kuburnya sendiri. Karena saat bersamaan mereka tidak memiliki kandidat. Apalagi diprediksi, Senayan akan diisi lima atau enam partai saja,” ungkapnya.

Rico memprediksi, pada Pemilu 2019 akan dikuasi PDIP dan Gerindra. Sedangkan partai lainnya hanya dapat sisanya saja. “Bisa-bisa PDIP dan Gerindra kalau digabung suaranya jadi 60 persen. Sisanya, dibagi kepartai-partai lainnya,” katanya. Karena itu, Rico menyarankan paracaleg dan partai harus cari isu lebih bagus dari isu pilpres. “Mau tidak mau partai dan caleg mutar otak cari isu bagus di wilayahnya agar tidak tenggelam dari isu capres. Jangan sampai partai sukses menangkan capres-cawapres tapi partainya tidak lolos PT 4 persen,” pungkasnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.