Dark/Light Mode

AHY Berterima Kasih Ke Jokowi

Drama Jenderal Kudeta Mayor Itu, Sudah Tamat

Kamis, 1 April 2021 08:02 WIB
Suasana kegembiraan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para pengurus DPP Partai Demokrat saat mendengarkan keputusan Menkumham Yasonna H Laoly menolak Demokrat kubu Moeldoko, kemarin. (Foto: Dok. PD)
Suasana kegembiraan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para pengurus DPP Partai Demokrat saat mendengarkan keputusan Menkumham Yasonna H Laoly menolak Demokrat kubu Moeldoko, kemarin. (Foto: Dok. PD)

 Sebelumnya 
Tak lupa AHY juga menyampaikan terima kasihnya ke Mahfud, Yasonna, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Lalu, ucapan terima kasih juga dialamatkan kepada jajaran komisioner KPU, jajaran Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham, politisi senior, purnawirawan TNI dan Polri, akademisi, aktivis, budayawan, pengamat politik, pemuka agama, hingga mahasiswa yang selama ini memberikan dukungan. 

Selain kubu AHY, kubu Moeldoko juga ngumpul. Usai Yasonna membacakan keputusan, mereka menggelar rapat, dari sekitar pukul 1 siang hingga pukul 6 petang.

Usai rapat, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat kubu Moeldoko, Max Sopacua, mengatakan pihaknya menghargai keputusan Yasonna. Di satu sisi, ia bersyukur. Setidaknya, keputusan itu bisa menghapus prasangka buruk yang selama ini dialamatkan ke Presiden Jokowi.

Baca juga : AHY Ucapkan Terima Kasih Ke Jokowi, Mahfud Dan Yasonna

"Maka terhapus sudah pemikiran dari kelompok AHY bahwa pemerintah intervensi," kata Max, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Tapi, kata Max, keputusan itu bukan akhir. Pihaknya masih akan berjuang agar Demokrat hasil KLB Deli Serdang bisa diakui. “Ini masih babak pertama. Kita masih punya babak kedua dan ketiga," sambungnya.

Apa babak selanjutnya? Max menyebut, pihaknya akan membawa ke jalur pengadilan. Baik di Pengadilan Negeri (PN) maupun di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Kita masih punya peluang untuk bicara di pengadilan," sebut dia.

Baca juga : 150 Warga Taiwan Rela Ganti Nama Jadi Salmon, Demi Makan Sushi Gratis

Mantan Anggota DPR 2 periode dari Partai Demokrat ini mengakui kekalahan mereka di Kemenkumham. Kekalahan itu baginya adalah modal penting untuk bangkit meraih kemenangan. "Orang yang menang adalah yang pernah mengalami kekalahan dan bangkit lagi untuk mencapai kemenangan," ucap Max.

Lalu, bagaimana nasib Moeldoko? Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyebut, dari sisi pemerintahan, posisi Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan menjadi di ujung tanduk. Sebab, Moeldoko tidak melapor kepada Jokowi soal keikutsertaan di KLB. 

Namun, dari sisi politik, Moeldoko Cs belum tamat. Mereka bisa saja mendirikan partai sendiri. “Seperti yang dilakukan Fahri Hamzah dan Anis Matta dengan Partai Gelora," ucapnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.