Dark/Light Mode

Kontroversi Kamus Sejarah

Nadiem Temui Aqil Upaya Cari Aman Dari Isu Reshuffle

Minggu, 25 April 2021 06:33 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj usai melakukan pertemuan di Kantor PBNU, (Foto: Instagram)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj usai melakukan pertemuan di Kantor PBNU, (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, kunjungan dan silaturahmi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ke Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) hanya bagian dari mencari suaka politik, kalau klarifikasi dan permintaan maafnya tidak dilanjutkan dengan evaluasi total seluruh dokumen sejarah yang telah diterbitkan negara.

“Bagi saya, kehadiran Nadiem ke PBNU sekedar upaya mencari suaka politik agar tidak dicopot Presiden Jokowi,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Lukman Hakim, belum lama ini.

Baca juga : Kenali Diri Sejak Remaja akan Pengaruhi Kesuksesan

Kamis lalu, Nadiem Makarim sowan ke kantor PBNU. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan permintaan maaf ke PBNU atas kontroversi kamus sejarah yang tak memuat perjuangan KH Hasyim Asy’ari.

Menurut Lukman, kunjungan Nadiem ke PBNU bukan berarti kinerja Kemendikbud diabaikan. Justru, Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor ini meminta kepada Presiden agar mengevaluasi menyeluruh Kemendikbud.

Baca juga : Ayo, Tahun Baru Semangat Baru Patuhi Protokol Kesehatan 3M

Menurutnya, evaluasi perlu dilakukan agar internal Kemendikbud dapat dibersihkan dari kekuatan yang ingin memecah belah bangsa dan ingin membelokan sejarah Indonesia.

Yang lebih penting, kata dia, pemerintah harus menemukan pejabat di internal maupun eksternal Kemendikbud yang sengaja dan sistematis melakukan manipulasi dengan menghilangkan peran ulama dan organisasi Islam dalam sejarah bangsa.  [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.