Dark/Light Mode

Kagama Kecam Semua Upaya Delegitimasi KPU dan Pemilu

Senin, 22 April 2019 10:48 WIB
TNI dan Polri punya andil besar dalam mengamankan Pemilu 2019. (Foto: Istimewa)
TNI dan Polri punya andil besar dalam mengamankan Pemilu 2019. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Terkait dinamika politik yang terjadi pasca pemungutan suara Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019, Pengurus Pusat Keluarga Besar Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menegaskan, pemilu sebagai instrumen kedaulatan rakyat harus senantiasa dijaga dan dikawal, agar bisa berlangsung secara damai, bermartabat, jujur dan adil.

Karena itu, Kagama mengajak setiap elemen bangsa untuk mengawal seluruh tahapan pemilu, agar berjalan damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

"Kagama mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga negara Republik Indonesia di mana pun berada, yang telah dengan sukarela turut serta aktif dalam setiap tahapan pemilu dan selalu menjaga ketentraman dan kedamaian," ujar Ketua Umum Kagama Ganjar Pranowo, dalam keterangan resmi yang diterima RMcoid, Senin (22/4).

Baca juga : Ketua DPR Apresiasi Keberhasilan TNI-Polri Amankan Pemilu

Kagama juga mengucapkan terima kasih kepada para penyelenggara pemilu: KPU, Bawaslu dan DKPP yang telah bekerja keras menyelenggarakan pemilu serentak yang terbesar di dunia ini.

"Apresiasi kepada TNI dan Polri yang telah menjaga keamanan selama pemilu. Kagama turut berduka cita yang mendalam atas gugurnya petugas penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya. Mereka adalah pahlawan-pahlawan demokrasi," tutur Ganjar, yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah ini.

Ditegaskan, Kagama mendukung para penyelenggara pernilu dalam menjalankan tugasnya secara mandiri dan profesional. Kagama mengecam keras setiap upaya untuk mendelegitimasi KPU dan Pemilu.

Baca juga : Duh, Duit Desa Masih Saja Diendapkan Pemda

Dalam keterangan resmi yang juga ditandatangani Budi Karya Sumadi sebagai Ketua Harian dan AAGN Ari Dwipayana selaku Sekretaris Jenderal, Kagama juga menyerukan para kontestan dan pendukungnya untuk menunggu hasil rekapitulasi suara yang ditetapkan oleh KPU, sebagai lembaga negara yang terlegitimasi.

Jika ada ketidakpuasan terhadap hasil pemilu, hendaknya disalurkan melalui cara-cara yang konstitusional.

"Kagama mengimbau para elite politik, agar tidak mengeluarkan pernyataan yang provokatif, yang memunculkan ketegangan dan polarisasi di akar rumput. Para pemimpin harus menjadi contoh dan teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ganjar.

Baca juga : Lava Pijar Keluar, Warga Diminta Menjauh 3 Km dari Gunung Merapi

Kagama berharap sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, yang 30 tahun terakhir sudah berprestasi menyelenggarakan pemilu secara damai, Indonesia dapat semakin dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi. Untuk itu, Kagama menyerukan seluruh elemen bangsa agar menyelesaikan perbedaan secara damai dan konstitusional.

"Setiap langkah yang inkonstitusional harus dilawan. Karena itu menghancurkan pondasi berbangsa dan bernegara. Kagama mengajak seluruh rakyat tetap menjaga kedamaian, kerukunan dan tali persaudaraan antar sesama anak bangsa. Tidak terpancing dengan provokasi yang bisa memecah belah bangsa," tandas Ganjar.

Ia juga meminta seluruh anggota Kagama di mana pun berada, agar dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.